Pengaruh Dosis Pupuk Granul Organik Dan Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting) Terdadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.)
Main Author: | Panggabean, Irwandi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182318/ |
Daftar Isi:
- Jagung (Zea mays L.) ialah salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat sekitar 5,16% per tahun sedangkan kebutuhan pakan ternak dan bahan baku industri naik sekitar 10,87% per tahun. Selain itu, pemberian PGPR juga mampu untuk meningkatkan hasil dari produksi tanaman jagung. PGPR ialah berupa bakteri aktif yang mengkoloni akar tanaman dengan memiliki peran penting dala meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan. Hipotesis pada penelitian ini ialah aplikasi PGPR dengan cara direndam dan disemprotkan, akan memberikan hasil yang optimal. Penggunaan pupuk organik granul dengan dan pemberian PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian dilakukan pada Bulan Desember hingga Maret 2019 di Desa Kepuharjo, Kab. Malang. Faktor pertama ialah pemberian PGPR dengan 3 taraf yaitu, P0: Tanpa PGPR (kontrol), P1: Perendaman benih dengan PGPR, P2: Perendaman + Penyemprotan PGPR. Faktor kedua ialah dosis pupuk organik granul dengan 3 taraf yaitu, K1: Tanpa Pupuk Organik(kontrol), K2: Pupuk Organik Granul 1 ton ha-1, K3: Pupuk Organik Granul 2 ton ha-1. Dari perlakuan diperoleh 9 kombinasi dan dilakukan 3 kali ulang sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Setiap petak diisi dengan 128 tanaman. Populasi keseluruhan ialah 3.456 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan ialah terdapat interaksi antara perlakuan dosis dan pengaplikasian PGPR pada parameter pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, berat tongkol tanpa kelobot dan berat tongkol dengan kelobot. Namun, pada parameter pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun yang mengalami interaksi pada 42 HST dan 56 HST. Sedangkan pada pengamatan 14 HST, 28 HST, 70 HST dan 84 HST tidak mengalami interaksi antara perlakuan dosis pupuk organik granul dengan pengaplikasian PGPR.