Evaluasi Kulit Ari Kakao Enzimatis sebagai Substitusi Bekatul dalam Pakan Terhadap Persentase Karkas, Persentase Lemak Abdominal dan Berat Organ Dalam Itik Hibrida
Main Author: | Pratama, I Gede DIva Auditya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182245/ |
Daftar Isi:
- Itik pedaging yang saat ini populer berkembang adalah itik hibrida persilangan antara pejantan Peking dengan betina Khaki Champbell. Namun pemeliharaan itik pedaging masih dilakukan dalam jumlah relatif sedikit dan ekstensif sehingga produktivitasnya rendah. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui perbaikan mutu pakan. Pakan konvensional itik pedaging hampir sama dengan pakan unggas lainnya yang menggunakan bekatul dalam komposisi bahan pakan. Bekatul kaya akan nutrisi seperti protein yang dapat mencapai 17,19%, lemak 5,05%, karbohidrat 72,74% serta kaya akan vitamin B1. Tingginya nilai nutrisi yang terkadung menyebabkan bekatul mulai banyak digunakan sebagai bahan pangan campuran pada produk makanan. Hal ini menimbulkan masalah ketersediaan dan persaingan penggunaan bekatul sebagai bahan pangan maupun bahan pakan. Kulit ari kakao merupakan limbah asal pertanian yang berpotensi digunakan sebagai substitusi bekatul pada pakan itik pedaging. Kulit ari kakao memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik seperti protein 15,7-18,3% dan lemak 6,4-9,5% serta kandungan senyawa bioaktif seperti polifenol. Selain sebagai sumber antioksidan, polifenol juga dapat mempengaruhi metabolisme lipid dan menurunkan kandungan lemak. Meskipun memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan kaya akan antioksidan, kulit ari kakao tidak dapat diberikan secara langsung kepada ternak unggas karena kandungan serat kasar dan selulosa yang cukup tinggi (25,10% dan 44,69%). Oleh sebab itu perlu dilakukannya proses enzimatis menggunakan selulase dengan tujuan menurunkan kandungan serat kasar didalamnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2019 sampai 10 Desember 2019 di peternakan milik Bapak Eko Suhertanto yang beralamatkan di Jalan Teratai Gang I, Dusun Karang Mloko, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Batu. Pembuatan kulit ari kakao enzimatis dan analisa proksimat bahan pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kulit ari kakao enzimatis sebagai substitusi bekatul dalam pakan terhadap persentase karkas, lemak abdominal dan berat organ dalam itik hibrida. Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan acuan tentang pengaruh kulit ari kakao enzimatis sebagai substitusi bekatul dalam pakan terhadap persentase karkas, lemak abdominal dan berat organ dalam itik hibrida. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit ari kakao yang dienzimatis terlebih dahulu dan itik hibrida (Peking ♂ x Campbhell ♀) umur 14 hari sebanyak 125 ekor yang dipelihara selama 35 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan yang masing-masing terdiri dari 5 ekor itik. P0 = pakan dengan 10% bekatul dan 0% kulit ari kakao enzimatis (kontrol) ; P1 = pakan dengan 7,5% bekatul dan 2,5% kulit ari kakao enzimatis ; P2 = pakan dengan 5% bekatul dan 5% kulit ari kakao enzimatis ; P3 = pakan dengan 2,5% bekatul dan 7,5% kulit ari kakao enzimatis ; P4 = pakan dengan 0% bekatul dan 10% kulit ari kakao enzimatis. Variabel yang diamati adalah persentase karkas, persentase lemak abdominal dan persentase berat organ dalam yang meliputi gizzard, jantung, hati dan limfa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis peragam (ANCOVA) dan apabila diperoleh perbedaan yang nyata ataupun sangat nyata, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kulit ari kakao enzimatis sebagai substitusi bekatul dalam pakan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase berat hati, pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase lemak abdominal dan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, berat gizzard, jantung serta limfa. Rataan persentase karkas tertinggi adalah P2 (61,09 ± 3,37) dan yang terendah adalah P0 (52,31 ± 2,88). Rataan persentase lemak abdomnial tertinggi adalah P0 (1,74 ± 0,49) dan yang terendah adalah P4 (0,75 ± 0,27). Rataan persentase berat gizzard tertinggi adalah P0 (3,88 ± 0,570) dan yang terendah adalah P2 (3,51 ± 0,21). Rataan persentase berat jantung tertinggi adalah P0 (0,73 ± 0,08) dan yang terendah adalah P2 (0,64 ± 0,07). Rataan persentase berat hati tertinggi adalah P4 (4,714 ± 0,75) dan yang terendah adalah P2 (3,304 ± 0,31). Rataan persentase berat limfa tertinggi adalah P4 (0,045 ± 0,01) dan yang terendah adalah P2 (0,026 ± 0,01). Kesimpulan dari penelitian ini penggunaan kulit ari kakao enzimatsis sebagai substitusi bekatul dalam pakan itik hibrida dapat meningkatkan persentase karkas, menurunkan persentase lemak abdominal serta menurunkan persentase berat organ dalam yang meliputi gizzard, jantung, hati dan limfa. Level perlakuan yang dinilai efektif dalam meningkatkan persentase karkas, menurunkan persentase lemak abdominal dan berat organ dalam adalah pakan dengan komposisi 5% bekatul dan 5% kulit ari kakao enzimatis.