Uji Kualitas dan Proporsi Spermatozoa X dan Y Semen Beku Sexing dengan Metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll (SGDP) Pada Sapi Friesian Holstein (FH)
Main Author: | Prajaningrum, Hesti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182243/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan susu sapi perah di Indonesia masih mengandalkan impor dari luar negeri, hal ini mengakibatkan timbulnya kerugian langsung pada peternakan sapi perah di Indonesia, sehingga dibutuhkan peran peternak untuk meningkatkan populasi dan produktivitas sapi perah dalam negeri serta mengurangi ketergantungan impor. Salah satu jenis sapi perah yang unggul yaitu sapi Friesian Holstein (FH), yang memiliki produksi susu 7609-8548 kg dalam satu kali laktasi. Upaya untuk mengurangi impor sapi perah, dibutuhkan ternak untuk replacement stock dan produksi susu, oleh sebab itu dibutuhkan semen beku sexing spermatozoa X untuk menghasilkan sapi perah berjenis kelamin betina. Melalui teknologi sexing, kita dapat mengontrol jenis kelamin anak ternak yang akan diproduksi. Salah satu metode yang sering dilakukan untuk sexing spermatozoa yaitu Metode Sentrifugasi Gradien Densitas Percoll dengan dasar perbedaan berat jenis spermatozoa X dan Y yang dipisah dengan cara setrifugasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Oktober sampai Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y semen beku sexing dan non sexing pada sapi Friesian Holstein (FH). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman produksi semen sexing di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari agar sesuai dengan SNI. Sampel semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen beku sapi Friesian Holstein (FH) non sexing dan sexing masing-masing 20 straw. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasional untuk mengamati kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y semen beku sexing dan non sexing setelah thawing dengan menggunakan mikroskop binokuler. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa total spermatozoa motil semen beku baik sexing dan non sexing belum sesuai dengan SNI, yaitu minimum 10 juta spermatozoa motil/straw. Perhitungan proporsi spermatozoa X dan Y semen beku non sexing sapi Friesian Holstein (FH) hasil perhitungan uji Chi-Square menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05), sehingga dapat dikatakan sesuai nilai harapan yaitu 50 : 50, sedangkan hasil perhitungan uji Chi-Square perhitungan proporsi spermatozoa X dan Y semen beku sexing menunjukan pengaruh sangat nyata (P<0,01), sehingga dapat dikatakan tidak sesuai dengan nilai harapan yaitu 80 : 20. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Total Spermatozoa Motil (TSM) semen beku sexing 6,76 juta/straw dan semen beku non sexing 8,65 juta/straw. Proporsi spermatozoa X dan Y semen beku sexing Sapi Friesian Holstein (FH) 51,05% : 48,95% dan semen beku non sexing 49,95% : 50,05%, sehingga disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan kualitas dan proporsi spermatozoa X dan Y semen beku sexing dan non sexing, serta pengaturan penambahan pengencer sebelum dibekukan untuk menjadi 100 juta/ml agar sesuai dan tidak terlalu encer, sehingga konsentrasi yang didapatkan setelah thawing dapat sesuai dengan SNI 25 juta/straw.