Perencanaan Penjadwalan Proyek Perumahan Grand Hill di Malang dengan Precedence Diagram Method (PDM) dan Resource Leveling
Main Author: | Sholfyan, Alfan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182164/ |
Daftar Isi:
- Proyek Perumahan Grand Hill adalah salah satu proyek perumahan di Malang yang dimiliki oleh PT.Turen Indah Property. Proyek pembangunan rumah terdiri dari dua tipe rumah yaitu tipe 23 dan tipe 36 dengan total 14 unit rumah. Pelaksanaannya dilakukan dengan Make to Order, dimana rumah akan dibangun dan Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan sesudah costumer melakukan pembayaran. Setiap tipe rumah tersebut dijanjikan akan dibangun selama empat bulan. Penetuan waktu tersebut tanpa mempertimbangkan kompleksitas jumlah dan volume aktivitas proyek. Kontraktor B mengalami keterlambatan dikarenakan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas, yaitu tukang 6 orang dan pembantu tukang 8 orang. Kontraktor B mengerjakan empat rumah yaitu rumah pertama kav. 49 tipe 36, rumah kedua kav. 58 tipe 23, rumah ketiga kav. 32 tipe 36, dan rumah keempat kav. 73 tipe 23. Keempat rumah tersebut memiliki tanggal mulai yang berbeda, namun pengerjaan selesai secara bersamaan pada tanggal 11 Februari 2019 dengan durasi pengerjaan selama 189 hari. Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan penjadwalan dari setiap tipe rumah, membuat perencanaan penjadwalan multi proyek, membuat perencanaan SDM yang terbatas, dan menganalisis perbandingan hasil penelitian dengan hasil aktual. Penelitian ini dimulai dengan menghitung produktivitas dari setiap aktivitas proyek berdasarkan nilai koefisien yang sudah ditentukan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor: 28/PRT/M/2016. Hasil produktivitas dijadikan dasar perhitungan durasi setiap aktivitas proyek, selain volume pekerjaan dan jumlah kebutuhan SDM. Setelah perhitungan durasi, dilanjutkan dengan menentukan hubungan keterkaitan antar aktivitas proyek. Data tersebut sebagai input untuk penjadwalan proyek setiap tipe rumah yang dilakukan dengan Precedence Diagram Method (PDM). Hasil penjadwalan setiap tipe rumah digunakan untuk penjadwalan multi proyek yang sesuai dengan SPK dan dilakukan dengan PDM. Setelah dilakukakan proses tersebut terjadi overallocated atau kelebihan SDM yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan Resource Leveling dengan aturan “First Come – First Served”. Resource Leveling dilakukan secara bertahap dengan melihat kondisi SDM setiap ada penambahan rumah. Hasil penelitian penjadwalan setiap tipe rumah untuk tipe 23 dengan durasi selama 79 hari, sedangkan untuk tipe 36 dengan durasi selama 106 hari. Kemudian data tersebut sebagai input untuk penjadwalan multi proyek. Penjadwalan multi proyek dimulai pada tanggal 26 Juni 2018 sampai 19 November 2018 dengan durasi selama 123 hari untuk empat rumah. Kebutuhan SDM maksimal dari setiap periode pada penjadwalan multi proyek yaitu tukang 11 orang dan pembantu tukang 15 orang. Kebutuhan tersebut melebihi ketersediaan SDM yang hanya memiliki tukang 6 orang dan pembantu tukang 8 orang sehingga dilakukan Resource Leveling. Setelah dilakukan Resource Leveling didapatkan hasil selama 177,5 hari untuk 4 rumah yang dimulai pada tanggal 26 Juni 2018 sampai 28 Januari 2019. Berdasarkan hal tersebut, hasil penjadwalan multi proyek dengan metode PDM setelah Resource Leveling didapatkan bahwa durasi pengerjaan dihasilkan lebih mendekati kondisi aktual yang menggunakan SDM terbatas dan menerapkan “First Come - First Serve”.