Rancang Bangun Motionless Electromagnetic Generator (MEG)

Main Author: Rizaldi, Aldias
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182162/
Daftar Isi:
  • Generator adalah perangkat listrik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Akan tetapi, terdapat satu jenis generator yang tidak mempunyai penggerak, biasa dikenal dengan Motionless Electromagnetic Generator (MEG). Sebuah MEG terdiri dari kumparan masukan, kumparan keluaran, satu permanen magnet, dan satu inti besi. Permanen magnet menghasilkan fluksi utama yang terhubung ke kumparan keluaran. Untuk menghasilkan gaya elektromagnetis (emf) di kumparan keluaran, kumparan masukan diberi arus bervariasi yang menghasilkan fluksi magnetik untuk mendapatkan fluksi magnet permanen yang bervariasi. Arus dapat diubah dengan mengatur besar dan frekuensinya. Dalam penelitian ini, MEG dirancang, disimulasikan, dibuat, dan diuji. Simulasinya meliputi pengujian dari pengaruh arus masukan, frekuensi, dan variasi beban terhadap emf keluaran. Pengaruh dari permanen magnetnya juga diuji. Hasilnya menunjukkan bahwa emf kelua1ran dipengaruhi paramater-parameter tersebut. Fluksi magnet permanen juga diperoleh dan ditiadakan oleh fluksi arus masukan dengan mengikuti arah arusnya. Hasil pengujian membuktikan bahwa MEG yang dibuat dapat dioperasikan sesuai dengan model perancangan. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan pengaruh frekuensi terhadap tegangan keluaran dari MEG tersebut sesuai dengan Hukum Faraday. Sehingga, pada simulasi dengan FEMM semakin besar frekuensi, maka semakin besar pula tegangan keluarannya. Tegangan keluaran pada alat MEG juga semakin besar dengan bertambahnya nilai frekuensi hingga 5 kHz, namun diatas nilai frekuensi tersebut tegangan keluaran cenderung tetap. Pada simulasi dengan FEMM, arus masukan juga mempengaruhi tegangan keluaran dari MEG. Hal ini sesuai dengan persamaan fluksi total dan Hukum Faraday. Sehingga, semakin besar arus masukan, maka tegangan keluarannya juga semakin besar. Kemudian, pada simulasi FEMM dan alat MEG, pengaruh resistansi beban terhadap tegangan keluaran dari MEG tersebut sesuai dengan Hukum Ohm. Sehingga, semakin besar resistansi bebannya, maka tegangan keluarannya juga semakin besar.