Proyek Bantuan Luar Negeri, Partisipasi Masyarakat, Dan Tata Kelola Irigasi (Studi Kasus: Implementasi Nilai Partisipasi Dalam Tata Kelola Irigasi Desa Sumberpucung Pasca Participatory Irrigation Sector Project)

Main Author: Al 'Akbar, Muhammad Fandiaz
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182078/1/Muhammad%20Fandiaz%20Al%20Akbar%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/182078/
Daftar Isi:
  • Partisipasi merupakan salah satu nilai global yang sangat populer di dunia pembangunan internasional khususnya dalam isu bantuan luar negeri. Partisipasi di awal kemunculannya hadir sebagai jawaban atas kritik terhadap teori pembangunan tradisional. Pembangunan di negara dunia ketiga atau berkembang membutuhkan peran serta atau keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan proyek dengan tujuan agar proyek tersebut efesien dan diterima oleh masyarakat. Tetapi, tidak semua bantuan luar negeri yang memakai pendekatan partisipasi menghasilkan dampak yang positif bagi resipien apalagi local context. Salah satnya terjadi di tata kelola irigasi Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Setelah proyek Participatory Irrigation Sector Project yang memakai pendekatan partisipasi ini berakhir, keadaan sosial dan teknis irigasi di Desa Sumberpucung malah stagnan bahkan tidak berkembang. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat partisipasi yang rendah dalam hal tata kelola irigasi. Tingkat partisipasi yang rendah ditunjukkan dengan klasifikasi HIPPA yang masih Pemula. Menurut Cleaver, tingkat partisipasi yang rendah disebabkan adanya relasi kuasa dan struktur yang tidak jalan dan bersifat eksploitatif. Cleaver juga berpendapat bahwa rendahnya parrtisipasi dapat disebabkan faktor individu (masyarakat) itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan masih belum terbentuknya rung partisipasi baru bagi aktor-aktor yang bersinggungan langsung dengan tata kelola irigasi. Padahal exit strategy dari PISP ini ialah terbentuknya badan yang mengakomodasi ruang partisipasi bagi antar aktor. Temuan lainnya ialah tingkat partisipasi rendah disebabkan motivasi masyarakat yang fluktuatif, kapasitas individu yang rendah, dan masyarakat yang hanya aktif ketika terdapat insentif dalam suatu program. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan partisipasi masyarakat rendah dalam hal tata kelola irigasi disebabkan tidak adanya ruang partisipasi dan permasalahan pada masyarakatnya sendiri seperti motivasi, perilaku, dan kemampuan individu.