Penambahan Tepung Ampas Kelapa (Cocos Nucifera) Dalam Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan Dan Umur Awal Bertelur Pada Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica)

Main Author: Juliarti, Dheny Ruhil
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/182059/
Daftar Isi:
  • Ampas kelapa merupakan hasil samping pembuatan santan, daging buah kelapa yang diolah menjadi minyak kelapa dari pengolahan cara basah akan diperoleh hasil samping ampas kelapa. Penggunaan ampas kelapa adalah upaya untuk memanfaatkan bahan pakan dari limbah pertanian maupun industri. Burung puyuh merupakan komoditi ternak unggas yang dimanfaatkan telur dan dagingnya. Burung puyuh dengan nama latin Coturnix coturnix japonica ini memiliki ukuran tubuh yang kecil sehingga dalam pemeliharaannya tidak memerlukan lahan yang luas. Penelitian dilaksanakan di peternakan milik Bapak Samsul Hadi yang berada di Dusun Bunder, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian dimulai pada tanggal 24 juli 2019 hingga 12 september 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ampas kelapa terhadap performa produksi burung puyuh seperti konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur awal bertelur. Hasil dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi tentang tingkat pengaruh penambahan tepung ampas kelapa terhadap performa produksi burung puyuh. Sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan mengenai pakan tambahan untuk burung puyuh. Materi yang digunakan adalah burung puyuh dengan jenis (Coturnix coturnix japonica) berumur 14 hari sebanyak 120 ekor yang berasal dari dari Kecamatan Pare, Kota Kediri, Jawa Timur dan dipelihara selama 1 bulan 14 hari atau sampai burung puyuh beterlur pertama kali. Penelitian ini menggunakan metode percobaan yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Setiap perlakuan menggunakan 6 ulangan sehingga didapatkan 24 unit kandang percobaan dengan masing-masing unit percobaan terdiri dari 5 ekor puyuh betina. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur awal bertelur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung ampas kelapa dalam pakan sampai dengan 6% tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan umur awal bertelur. Pada hasil penelitian ini konsumsi pakan tertinggi yaitu pada perlakuan P1 110,04±1,17 g/ekor/minggu dan yang terendah adalah P3 108,49±1,23 g/ekor/minggu. Pada pertambahan bobot badan perlakuan tertinggi yaitu P1 26,97±1,07 g/ekor/minggu dan yang terendah yaitu P1 25,98±1,45 g/ekor/minggu. Pada konversi pakan perlakuan terendah diperoleh P1 4,77±0,25 dan yang tertinggi adalah P3 4,88±0,20. Pada variabel umur pertama kali bertelur yang paling cepat bertelur adalah perlakuan P0 46±4,47 dan yang terlama adalah P3 51±4,32. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung ampas kelapa sebagai tambahan pakan tidak dapat meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, menurunkan konversi pakan dan umur awal bertelur. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan pencampuran pakan dan tepung ampas kelapa menggunakan mesin mixer agar pakan perlakuan homogen serta waktu penelitian diperpanjang sampai produksi burung puyuh mencapai puncak.