Pemodelan Parameter Kualitas Air Terhadap Kepadatan Protozoa Gregarine di Dalam Tubuh Udang (Litopenaeus Vannamei) pada Tambak Yang Terinfeksi White Feces Syndrome (WFS) Menggunakan Perangkat Lunak Stella (Systems Thinking, Experimental Learning Laboratory With Animation)
Main Author: | Setyawan, Ardian Dio Budi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/182030/ |
Daftar Isi:
- Budidaya mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia. Salah satu komoditas yang memiliki permintaan yang tinggi adalah udang vaname. Permintaan ekspor tergolong tinggi hingga 36.200 ton per tahun 2018. Namun menurun sebesar 2.700 ton pada tahun selanjutnya. Permasalahan utama yang sering ditemukan dalam kegagalan produksi udang vaname adalah buruknya kualitas air selama masa pemeliharaan, terutama pada tambak intensif. Tingginya padat tebar otomatis akan menambah pemberian pakan sehingga limbah meningkat. Pengelolaan kualitas air yang tidak baik menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit berak putih atau dikenal dengan White Feces Syndrome (WFS). Diduga kuat bahwa WFS disebabkan oleh gabungan serangan parasit gregarine dari jenis Nematopsis sp dengan kepadatan tertentu dan bakteri jenis Vibrio harveyi. Supaya mudah, pengelolaan kualitas air dapat dibentuk menjadi model agar tidak terjadi hal - hal seperti itu. Salah satu cara yang sudah dilakukan untuk memecahkan masalah adalah dengan menerapkan suatu pemodelan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui pemodelan sistem dapat menentukan kepadatan gregarine berdasarkan kualitas air tambak udang vaname. Selain itu, untuk mengetahui konsentrasi tiap parameter kualitas air yang dapat menghadirkan gregarine dengan kepadatan yang berbahaya sehingga dapat menyebabkan WFS. Dan untuk mengetahui jumlah gregarine dalam tambak yang dapat menurunkan total produksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan data kualitas air yang akan digunakan pada penelitian ini dilakukan pada penelitian terdahulu dengan kasus tambak budidaya udang vaname yang terinfeksi WFS. Penelitian dilakukan dengan merancang skenario, menyusun diagram simpal kausal, lalu menyusun stocks dan flows (pemodelan) untuk tiap variabel yang akan ditarik hubungan sebab akibatnya. Pemodelan dibuat menggunakan perangkat lunak STELLA. Perangkat tersebut digunakan karena penggunaan yang mudah dalam membuat simulasi model. Parameter kualitas air dihubungkan dengan jumlah gregarine dalam tubuh udang. Kemudian, tingkat kematian udang vaname yang diakibat oleh protozoa gregarine dihubungkan dengan jumlah produksi yang seharusnya. Berdasarkan pemodelan, terdapat sebanyak 116 gregarine menginfeksi ke dalam tubuh udang. Kepadatan gregarine lebih dari 100 individu dalam tubuh udang (usus) akan menyebabkan penginfeksian penyakit WFS. Sehingga terjadi kematian sebesar 40% atau 7.5735 ton/ha. Total produksi yang dihasilkan adalah sebesar 11,3603 ton/ha. Optimalnya, produksi yang dapat dihasilkan pada pemodelan tanpa adanya penginfeksian gregarine dengan kepadatan yang berbahaya adalah sebesar hingga 18,9338 ton/ha. Hal ini menginisiasikan bahwa terjadi penurunan produksi sebesar 40% akibat adanya gregarine dengan kepadatan yang berbahaya dalam tubuh udang.