Pengaruh Kombinasi Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Tapak Dara (Catharanthus roseus) Terhadap Jumlah Relatif Sel T CD4+NFkB+ dan Sel T CD8+NFkB+ pada Mencit (Mus musculus) Balb/c Model Kanker Payudara
Main Author: | Nisa, Adiibah Azizatun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181983/ |
Daftar Isi:
- Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan didunia. Pengobatan dengan menggunakan kemoterapi yang diikuti pembedahan, pengangkatan, dan radioterapi memiliki dampak yang merugikan bagi penderita. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan tumbuhan yang secara tradisional digunakan sebagai obat-obatan yang memiliki khasiat sebagai anti-kanker dan anti inflamasi yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi mengkudu dan tapak dara sebagai alternatif pengobatan dan penyembuhan kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi ekstrak mengkudu dan tapak dara terhadap jumlah relatif sel T CD4+NFkB+ dan sel T CD8+NFkB+ pada mencit (Mus musculus) Balb/c model kanker payudara. Penelitian ini menggunakan enam perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol kanker, cisplatin dan tiga dosis kombinasi ekstrak yaitu K1 (dosis kombinasi 200 mg/kgBB mengkudu dan 15 mg/kgBB tapak dara), K2 (dosis kombinasi 1000 mg/kgBB mengkudu dan 75 mg/kgBB tapak dara) dan K3 (dosis kombinasi 5000 mg/kgBB mengkudu dan 375 mg/kgBB tapak dara) Jumlah relatif dianalisis dengan menggunakan flow cytometry. Hasil analisis dilakukan uji statistik oneway ANOVA dan uji lanjutan Tukey’s HSD dengan menggunakan program SPSS versi 25 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak mengkudu dan tapak dara selama tujuh hari mampu mengembalikan jumlah relatif sel T CD4+NFkB+ mendekati normal perlakuan K1 sebesar 1,89%, K2 v sebesar 1,65% dan K3 sebesar 1,77%. Pemberian kombinasi ekstrak mengkudu dan tapak dara selama tujuh hari dapat mengembalikan jumlah relatif sel T CD8+NFkB+ mendekati normal hanya pada perlakuan K3 sebesar 4,05%.