Pemodelan Transpor Sedimen Saat Musim Penghujan Di Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
Main Author: | Wardani, Aisy Nur Isna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181927/1/Aisy%20Nur%20Isna%20Wardani%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181927/ |
Daftar Isi:
- Semua bangunan pantai yang menjorok ke laut termasuk dermaga Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan transpor sedimen yang sejajar dengan garis pantai (longshore current) sehingga dapat mengurangi ataupun menghentikan pasokan sedimen di sekitar wilayah tersebut. Transpor sedimen dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, arus, pasang surut, gelombang, Total Suspended Solid (TSS) dan debit air sungai. Pola transpor sedimen akan menghasilkan konsentrasi yang berbeda saat musim kemarau dan musim penghujan. Salah satu cara untuk memprediksi transpor sedimen yang terjadi dengan memodelkan menggunakan aplikasi MIKE 21. Pemodelan transpor sedimen di wilayah Pelabuhan Panarukan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara visual mengenai kondisi yang sebenarnya pada wilayah tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2020 hingga Maret 2020. Pemodelan transpor sedimen menggunakan beberapa modul antara lain; Hydrodynamic (HD) Module, Spectral Wave (SW) Module, Sand Transpor (ST) Module dan Mud Transpor (MT) Module yang disimulasikan selama musim penghujan 2019 – 2020 pada bulan Oktober, November, Desember, Januari dan Februari. Selain itu, Pelabuhan Panarukan berada diantara dua sungai yaitu Sungai Sampean dan Sungai Klatakan yang digunakan sebagai inputan. Data sekunder yang digunakan dalam proses memodelkan transpor sedimen antara lain; data angin yang diperoleh dari NCDC – NOAA, data pasang surut sebagai data pembanding dari BIG, data kedalaman diperoleh dari GEBCO dan data debit air Sungai Sampean diperoleh dari Dinas PU Kab. Situbondo. Pengambilan data lapang dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2020. Data primer yang diambil meliputi sampel sedimen dan sampel air. Sampel yang telah diambil selanjutnya dianalisis di laboratorium untuk menentukan ukuran diameter, jenis sedimen dan konsentrasi Total Suspended Solid (TSS). Jenis fraksi sedimen di Pelabuhan Panarukan, Kabupaten Situbondo secara umum merupakan pasir. Pada muara sungai sampean terjadi sedimentasi dengan adanya penambahan bed level yang cukup besar, sebesar 0,4 m selama musim penghujan. Pola transpor sedimen searah pantai yang terjadi di muara Sungai Sampean sebesar –4200 hingga 3600 m2/s, sedangkan pada pola transpor sedimen tegak lurus dengan pantai sebesar –2800 hingga 2800 m2/s. Nilai negatif menunjukkan bahwa pergerakan transpor sedimen dapat mengikis dasar perairan atau dapat menyebabkan erosi, sedang nilai positif menunjukkan adanya pengendapan yang dapat menyebabkan sedimentasi. Nilai Total Suspended Solid (TSS) di Pelabuhan Panarukan saat pasang dan surut memiliki nilai yang sama yaitu 0,01 – 0,13 Kg/m3 atau 10 - 130 mg/l perbedaannya saat pasang sedimen ditransporasikan ke Barat hingga Barat Laut sedangkan saat surut ditransporasikan ke Utara hingga Timur Laut.