Kelulushidupan Benih Ikan Cupang (Betta splendens) pada Variasi Suhu Pemeliharaan yang Berbeda
Main Author: | Arsyad AF, Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181924/1/LAPORAN%20SKRIPSI%20AHMAD%20ARSYAD%20AF%20-%20AHMAD%20ARSYAD%20A%20F%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181924/ |
Daftar Isi:
- Ikan cupang merupakan salah satu komoditas budidaya yang cukup menjanjikan. Suhu memiliki pengaruh besar terhadap kelulushidupan benih pada awal masa pemeliharaan. Suhu yang relatif rendah dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit pada ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu optimal dalam pemeliharaan benih ikan cupang. Penelitian ini dilakukan dengan metode eskperimen disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan. Perlakuan suhu meliputi suhu 25C, 28C dan 31C dengan menggunakan water heater. Benih ikan cupang yang digunakan berjenis halfmoon berumur 14 hari yang didapatkan dari Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Setelah sampai di lokasi penelitian, dilakukan aklimatisasi dan dimasukkan dalam akuarium percobaan. Akuarium percobaan berukuran 25x30x40 cm yang masing-masing berisi 108 ekor benih. Masing-masing akuarium diberikan water heater untuk mendapat suhu sesuai perlakuan. Pengamatan suhu dan pH dilakukan setiap hari, sedangkan pengamatan oksigen terlarut dan amoniak dilakukan setiap minggu. Air selama pemeliharaan tidak menggunakan sirkulasi dan dilakukan pergantian air sebagian (sifon) setiap mingu. Hasil kelulushidupan tertinggi didapatkan pada perlakuan suhu 28C dengan rata-rata kelulushidupan sebesar 62,5 ekor diikuti perlakuan 3 dengan suhu 31C dengan rata-rata kelulushidupan sebesar 61,4 ekor dan nilai kelulushidupan paling rendah yaitu perlakuan 1 dengan suhu 25C yaitu10,7 ekor. Rendahnya nilai kelulushidupan pada perlakuan 1 dikarenakan adanya infeksi jamur sehinga banyak ikan yang mati. Infeksi jamur juga terjadi pada perlakuan lainnya, namun kekebalan tubuh ikan lebih kuat daripada perlakuan 1. Tanda- tanda ikan terinfeksi jamur adalah tidak dapat memanfaatkan pakan yang diberikan sehingga ikan kekurangan nutrisi dan metabolisme tidak optimal. Hasil pengukuran kualitas air yang meliputi suhu berkisar 24-32C, pH dalam kondisi netral berkisar 6,5 – 7,5, oksigen terlarut (DO) berkisar 3,34 – 4,96 dan kadar amoniak masih baik 0,00 – 0,025 ppm. Nilai kualitas air secara umum masih memenuhi kriteria pemeliharaan benih ikan cupang. Hasil analisa data menggunakan analisis varian (ANOVA) memberikan hasil perlakuan 2 dan 3 berbeda nyata dengan perlakuan 1 demikian pula dengan uji BNT yang menunjukkan perlakuan 2 dan 3 berbeda nyata dengan perlakuan 1. Dapat disimpulkan bahwa suhu yang optimal dalam pemeliharan ikan cupang adalah 28C terbukti dapat menghasilkan kelulushidupan sampai 63%. Jika memelihara benih ikan cupang di Kota Malang, dis menggunakan suhu 28-30C.