Pemanfaatan Ekstrak Kasar Tanaman Apu-Apu (Pistia Stratiotes) Sebagai Bioaktif Alami Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

Main Author: Yanti, Agatha Kristy Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181917/1/SKRIPSI_AGATHA%20KRISTY%20DWI%20YANTI_165080501111066%20-%20Agatha%20Kristy%20Dwi%20Yanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/181917/
Daftar Isi:
  • Kegiatan budidaya merupakan usaha manusia untuk mengelola faktor budidaya, hama, dan penyakit organisme budidaya.Penyakit ikan terjadi karena interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan, dan patogen. Penyakit pada budidaya yang sering dijumpai disebabkan oleh bakteri, virus maupun potogen lain. Salah satu contoh bakterinya adalah P. aeruginosa. Bakteri P. aeruginosa merupakan bakteri yang memproduksi sejumlah endotoksin dan produk ekstaseluler serta bersifat zoonis dapat menularkan penyakit dari hewan/ikan kepada manusia dan sebaliknya. Alternatif yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan bahan alami tanaman apu-apu sebagai pengganti antibiotik. Tanaman apu-apu mengandung senyawa antibakteri seperti flavonoid, tanin, fenol, alkaloid. Penelitian dilakukan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019- Februari 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan manfaat ekstrak kasar tanaman apu-apu sebagai bioaktif alami terhadap bakteri P. aeruginosa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan melalui percobaan dengan berbagai perlakuan untuk menemukan hasilnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis perlakuan ekstrak kasar tanaman apu-apu yaitu: A (10 ppm), B (50 ppm), C (90 ppm), D (130 ppm) dan E (170 ppm). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kasar tanaman apu-apu memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dalam uji cakram. Dosis dengan daya hambat paling rendah ada pada perlakuan E (170 ppm) dengan rerata zona hambat 8,54 ± 0,16 mm, sedangkan zona hambat yang paling efektif terdapat pada perlakuan C (90 ppm) dengan rerata 10,06 ± 0,33 mm. Hubungan antara dosis ekstrak kasar tanaman apu-apu dengan diameter zona hambat yang terbentuk adalah kuadratik dimana persamaan y= 0,00346x2- 0,6217x+ 38,153 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,72. Kesimpulan hasil penelitian adalah ekstrak kasar tanaman apu-apu dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan dosis yang efektif adalah sebesar 90 ppm. Diameter zona hambat ekstrak kasar tanaman apu-apu berkisar antara 8,54 ± 0,16 mm - 10,06 ± 0,33 mm yang berarti ekstrak kasar tanaman apu-apu memiliki aktivitas antibakteri sedang hingga kuat.