Pengaruh Pemberian Bubuk Tinta Cumi-cumi (Loligo sp.) Terhadap Phenoloxidase pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Diinfeksi Infectious Myonecrosis Virus (IMNV)
Main Author: | Muharrom, Ana Fauzia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181815/1/Ana%20Fauzia%20Muharrom%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181815/ |
Daftar Isi:
- Udang merupakan komoditas unggulan dan komoditas ekspor dari sub sektor perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Adapun jenis udang yang banyak diminati saat ini adalah jenis udang vaname (Litopenaeus vannamei). Seiring dengan padat tebar yang tinggi pada budidaya udang intensif, menyebabkan peluang timbulnya penyakit yang semakin meningkat, salah satunya adalah Infectious Myonecrosis Virus (IMNV). IMNV pertama kali ditemukan di Brazil pada tahun 2002 dalam kolam budidaya L vannamei. Upaya pencegahan yang dapat diterapkan saat ini untuk pengendalian penyakit IMNV pada udang adalah dengan dengan meningkatkan sistem imun yang membuat sel tersebut lebih aktif, sehingga dapat meningkatkan aktivitas phenoloxiadase (PO) udang vaname. Salah satu alternatif bahan alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan sistem imun adalah tinta cumi-cumi (Loligo sp). Tinta cumi-cumi merupakan salah satu bahan bioaktif laut yang dapat meningkatkan jumlah leuokosit, memiliki sifat antioksidan, amtiradiasi, anti-retrovirus dan antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan dosis optimal pemberian bubuk tinta cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap aktivitas phenoloxidase pada udang vaname (L. vannamei) yang diinfeksi IMNV. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hidrobiologi Divisi Lingkungan dan Bioteknologi Perairan dan Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya yang dilaksanakan pada bulan Desember 2019 – Januari 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah pemberian bubuk tinta cumi-cumi (Loligo sp.) dengan dosis yang berbeda pada pakan. Perlakuan A dengan dosis 400 mg/kg, perlakuan B dengan dosis 500 mg/kg, perlakuan C dengan dosis 600 mg/kg, perlakuan K- yaitu tanpa perlakuan infeksi dan pemberian bubuk tinta cumi-cumi, dan perlakuan K+ yaitu perlakuan infeksi tanpa pemberian bubuk tinta cumi-cumi. Parameter utama yang diamati adalah aktivitas phenoloxidase. Parameter penunjang yang diamati yaitu gejala klinis, kualitas air, dan kelulushidupan (SR). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bubuk tinta cumi-cumi (Loligo sp.) dengan dosis yang berbeda pada pakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap aktivitas phenoloxidase udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang diinfeksi IMNV vaname (p<0,05). Pada parameter phenoloxidase didapatkan hasil yang terbaik yaitu pada perlakuan B dengan dosis 500 mg/kg. Pada pengamatan gejala klinis didapatkan hasil yaitu nafsu makan yang menurun dan secara morfologi yaitu perubahan warna dalam jaringan otot tubuh menjadi putih lebam (jaringan mati) dan warna ekor yang merah. Hasil dari parameter kualitas air yang terdiri dari suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut (DO) menunjukkan hasil yang umum normal atau baik, adapun hasil nitrat, nitrit, alkalinitas, amonia, dan TOM menunjukkan hasil yang baik pula. Hasil pada parameter kelulushidupan pada udang vaname didapatkan hasil tertinggi pada perlakuan K- sebesar 93,33% dan terendah pada perlakuan K+ sebesar 36,67%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk tinta cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap aktivitas phenoloxidase udang vaname (L.vannamei) yang diinfeksi IMNV mampu merangsang aktivitas non spesifik udang vaname dengan dosis 400 mg/kg, 500 mg/kg, dan 600 mg/kg, aktivitas imun tersebut ditandai dengan peningkatan nilai aktivitas phenoloxidase yang menunjukkan bahwa pada penelitian perlakuan B dengan dosis 500 mg/kg mampu mempertahankan aktivitas phenoloxidase yang paling tinggi hingga akhir pemeliharaan dibandingkan perlakuan lainnya.