Analisa Kesuburan Perairan Berdasarkan Komunitas Fitoplankton di Kawasan Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur
Main Author: | Nedo B, G.L.Ferry |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181804/1/G.%20L.%20Ferry%20Nedo%20B.%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181804/ |
Daftar Isi:
- Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem khas di daerah tropik dan beberapa kawasan subtropik. Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yaitu mencapai 25% (sekitar 4,2 juta ha). Keberadaan fitoplankton dalam suatu perairan sangat penting karena fitoplankton merupakan organisme autotroph (produsen primer) dan penghasil oksigen dalam perairan. Fitoplankton juga merupakan makanan alami zooplankton dan beberapa jenis ikan kecil maupun dewasa. Selain itu, keberadaan fitoplankton di suatu perairan dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia perairan sehingga dapat dijadikan sebagai indikator biologis suatu perairan. Ekowisata Mangrove Wonorejo memiliki luas wilayah sekitar 648.453 ha dengan jarak dari kota Surabaya sejauh 2 km. Kesuburan perairan dapat dipengaruhi oleh beberapa parameter kualitas air seperti oksigen, nitrogen, ph, suhu, dan lainnya. Dikarenakan perkembangan ekonomi yang pesat, terutama pemanfaatan lahan yang terjadi di wilayah Wonorejo pantai timur Surabaya dikhawatirkan terjadi suatu perubahan yang berdampak pada ekosistem tersebut. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang kesuburan perairan berdasarkan parameter kualitas air dan komunitas fitoplankton di kawasan mangrove tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kesuburan perairan berdasarkan hasil pengukuran parameter kualitas air dan komunitas fitoplankton yang berada di perairan Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 di Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur dan Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan FPIK, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data primer dikumpulkan dari pengamatan langsung parameter kualitas air meliputi parameter fisika (suhu, kecerahan), parameter kimia (pH, salinitas, DO, CO2, NO3, dan PO4). Selain itu juga parameter biologi meliputi analisis kelimpahan, keanekaragaman jenis, dan indeks dominansi fitoplankton, serta klorofil – a dan TSI. Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dan studi literatur. Hasil pengamatan fitoplankton ditemukan 15 genus, diantaranya Cyclotella, Lauderia, Leptocylindrus, Nitzschia, Pinnularia, Rhizosolenia, Skeletonema, Stauroneis, Chlorogonium, Scenedesmus, Ulothrix, Oscillatoria, Synechocystis, Prorocentrum, Cystodinium. Rerata kelimpahan fitoplankton sebesar 8.199,4, keanekaragaman jenis sebesar 2,2672, indeks dominansi sebesar 0,117. Sedangkan rerata parameter kualitas air ditemukan suhu sebesar 29 oC, kecerahan sebesar 22,8667 cm, pH sebesar 7, salinitas sebesar 6 ‰, oksigen terlarut sebesar 5,3033 mg/L, karbondioksida sebesar 6,6211 mg/L, nitrat sebesar 0,1678 mg/L, orthophospat sebesar 0,2338 mg/L, klorofil – a sebesar 0,6519 mg/m3, serta TSI sebesar 53,1593. Berdasarkan hasil yang didapatkan, kondisi perairan Kawasan Mangrove Wonorejo termasuk dalam kategori baik (eutrof). Namun disarankan agar dilakukan pengawasan dan pengelolaan lebih lanjut terkait limbah dan kondisi perairan di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo.