Analisa Keragaman Fitoplankton terhadap Produktivitas Tambak Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak Intensif Desa Jatisari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Main Author: | Juliyanto, Nabilla Anggi Wijayanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181794/1/052004028-Nabilla%20Anggi%20Wijayanti%20Juliyanto%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181794/ |
Daftar Isi:
- Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki keunggulan dari pada jenis udang yang lainnya. Faktor-faktor yang memliki pengaruh terhadap produktivitas budidaya yaitu kualiatas air dan fitoplankton. Fitoplankton merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi fluktuasi kualitas air. Faktor yang mempengaruhi ketersediaan fitoplankton pada perairan adalah nutrien terutama nitrat dan fosfat. Nitrat dan fosfat merupakan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, kepadatan dan keragaman plankton serta parameter kualitas air dan kaitannya dengan produktivitas budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) dilokasi penelitian. Penelitian dilakukan di tambak intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei) Desa Jatisari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sejak tanggal 16 Februari 2020 hingga 1 Maret 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Metode deskirptif dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan faktor pendukung terhadap objek penelitian dan menganalisa untuk mencari peranannya. Pada penelitian dilakukan dengan membandingkan data fitoplankton, kualitas air dan hasil produksi pada lokasi penelitian. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu, pada kolam 1 dan kolam 2 kelas fitoplankton yang ditemukan yaitu Chlorophyceae, Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Dinophyceae, Euglenophceae. Pada kolam 1 prosentase tertinggi yaitu Chlorophyceae (39%) dan Cyanophyceae (37%) sedangkan pada kolam 2 yaitu Cyanophyceae (51%) dan Chlorophyceae (28%). Indeks keragaman pada kedua kolam memiliki nilai yang cukup rendah, sehingga menunjukkan ketidakseimbangan lingkungan perairan. Prosentase nilai genus tertinggi pada kolam 1 yaitu Chlorella sp. (32.3%) dan oscillatoria (21.1%), pada kolam 2 yaitu Chlorella sp. (20.2%) dan oscillatoria (20.2%). Hasil Tonase pada kolam 1 yaitu 5087 kg dengan sintasan 77% dan FCR 1.7. Hasil tonase pada kolam 2 yaitu 3660 kg dengan sintasan 90.8% dan FCR 1,7. Kondisi Kesehatan udang yang terserang WFD (White Faces Disease) mengakibatkan rendahnya produktivitas budidaya terutama pada survival rate atau sintasan. Selain itu keberadaan fitoplankton mampu mempengaruhi prouduktivitas budidaya. Kualitas air seperti, NH4, NO2, NO3, PO4, salinitas, pH, oksigen terlarut dan suhu memiliki pengaruh terhadap produktivitas budidaya. Kualitas air pada kedua kolam memiliki nilai yang kurang optimal untuk pertumbuhan udang maupun plankton pada perairan tambak. Namun diketahui nilai nitrat, nitrat, dan fosfat akan meningkat seiring dengan seiringnya masa budidaya. Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu kepadatan dan keragaman fitoplankton serta kualitas air memiliki hubungan satu sama lain dan memiliki keterkaitan terhadap produktivitas budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei). Selain itu padat penebaran juga memliki pengaruh terhadap ketersediaan pakan alami, pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname (Litopenaeus vannamei).