Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Asam (Tamarindus Indica L) Fermentasi Sebagai Subtitusi Bungkil Kedelai Dalam Pakan Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

Main Author: Widiyawati, Ika
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181765/
Daftar Isi:
  • Ayam pedaging mengalami perkembangan yang pesat dalam pertambahan bobot badan dan relatif singkat untuk umur panennya. Perkembangannya salah satunya dipengaruhi oleh perbaikan genetik dari ayam pedaging dan pemberian pakan dengan kualitas pakan yang baik serta efektif untuk dicerna. Biaya pakan dalam usaha budidaya ternak ayam pedaging merupakan komponen terbesar, yaitu sekitar 70% dari total biaya produksi. Persyaratan bahan pakan lokal yang digunakan harus memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan ternak, murah serta ketersediannya melimpah. Semakin tinggi kandungan protein bahan baku menyebabkan mahalnya harga pakan jadi. Bahan baku sumber protein dalam industri pakan unggas masih didominasi oleh bungkil kedelai, namun terbatasnya ketersediaan bungkil kedelai di Indonesia menyebabkan Indonesia melakukan impor bungkil kedelai dan hal ini berpengaruh pada harga pakan jadi yang semakin naik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengganti penggunaan bungkil kedelai sebagai sumber protein adalah dengan menggunakan bahan pakan lokal yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi. Bahan pakan lokal yang dapat digunakan sebagai sumber protein salah satunyax adalah biji asam (Tamarindus indica L.) fermentasi. Adanya pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup dan komposisi seimbang mampu mempengaruhi kualitas karkas daging ayam pedaging, perbedaan kualitas dan kandungan nutrisi dalam pakan dapat mempengaruhi konsumsi pakan yang berdampak pada berat daging dada. Oleh karena itu dilakukan penelitian tepung biji asam jawa fermentasi sebagai subtitusi bungkil kedelai untuk mendapatkan hasil terbaik ditinjau dari bobot karkas, persentase karkas, persentase deposisi daging dada, bobot paha bawah dan persentase paha bawah ayam pedaging. Materi pada penelitian ini menggunakan DOC ayam pedaging sebanyak 100 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan masing-masing terdiri dari 20 ekor ayam pedaging. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: Pakan basal tanpa penggantian bungkil kedelai, P1 pakan dengan pengganti bungkil kedelai dengan biji asam fermentasi 25%, P2: pakan dengan pengganti bungkil kedelai dengan biji asam fermentasi 50%, P3: pakan dengan pengganti bungkil kedelai dengan biji asam fermentasi 75%, P4: pakan dengan pengganti bungkil kedelai dengan biji asam fermentasi 100%. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah bobot karkas, persentase karkas, persentase deposisi daging dada, bobot paha bawah dan persentase paha bawah ayam pedaging. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis kovarian (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD) apabila terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata dan dilanjutkan dengan analisis varian (ANOVA) apabila tidak berpengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung biji asam fermentasi sebagai pengganti bungkilxi kedelai memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot karkas, persentase karkas, bobot dada, persentase deposisi daging dada, bobot paha bawah dan persentase paha. Rata-rata bobot karkas perlakuan P1 (1056 ± 28,61 g/ekor) cenderung menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada persentase karkas perlakuan P1 (61,08 ± 2,57%) cenderung menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada rata-rata bobot daging dada perlakuan P4 yaitu (256,3 ± 4,86 g/ekor) cenderung menunjukkan hasil paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada persentase deposisi daging dada perlakuan P1 (11,64 ± 0,95%) cenderung menunjukkan hasil yang tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada bobot paha bawah perlakuan P3 (126,5 ± 11,70 g/ekor) cenderung menunjukkan hasil paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada persentase paha bawah, perlakuan P2 (8,25 ± 1,26% ) cenderung menunjukkan hasil paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung biji asam (Tamarindus indica L) fermentasi dalam pakan dapat dijadikan sebagai subtitusi bungkil kedelai dan memberikan hasil yang sama sampai dengan level penggunaan 50% terhadap kualitas karkas yaitu bobot karkas, persentase karkas, bobot dada, persentase deposisi daging dada, bobot paha bawah dan persentase paha bawah ayam pedaging