Studi Keragaman Gen Heat Shock Protein 70 (HSP70) Pada Kambing Kacang Dan Kambing Senduro
Main Author: | Budiarto, Eko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181754/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan mutu genetik pada Kambing Senduro dan Kambing Kacang dapat dilakukan melalui seleksi yaitu mempertahankan sifat-sifat unggul yang terdapat pada Kambing Kacang dan Kambing Senduro seperti kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan panas yang dikontrol oleh gen Heat Shock Protein 70 (HSP70). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris keragaman gen Heat Shock Protein 70 (HSP70) pada Kambing Kacang dan Kambing Senduro. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi terkait potensi kemampuan adaptasi Kambing Kacang dan Kambing Senduro terhadap cekaman panas berdasarkan gen HSP70 yang dapat digunakan dalam upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan Kambing Kacang dan Kambing Senduro sebagai plasma nutfah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biotektologi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2019. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 38 ekor Kambing Kacang yang diambil dari Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo dan 19 ekor Senduro dari Desa Kandangtepus Kecamatanviii Senduro Kabuaten Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: isolasi DNA, Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sekuensing DNA. Data yang dianalisis dalam penelitian adalah frekuensi genotipe, frekuensi alel, heterozigositas, keseimbangn Hardy-Weinberg. Hasil penelitian menunjukkan gen HSP70 secara parsial posisi 582 bp–1097 bp ekson 1 pada Kambing Kacang dan Kambing Senduro ditemukan 2 SNPs yaitu alel T monomorfik (597 bp) dan alel C dan T polimorfik (993 bp) dengan genotipe CC dan CT. Pada SNPs 993 bp, alel C lebih dominan dibandingkan alel T pada kedua populasi. Nilai heterozigositas (Ho) pada SNPs polimorfik di bawah 0,5 yang menunjukkan rendahnya variasi gen HSP70 pada kedua populasi. Berdasarkan hasil analisis keseimbangan Hardy-Weinberg gen HSP70 Kambing Kacang dan Kambing Senduro menjelaskan bahwa kedua populasi kambing berada dalam keseimbangan. Berdasarkan penentuan urutan SNPs HSP70, terdapat mutasi dari basa sitosin menjadi basa timin (C>T) yang diklasifikasikan sebagai mutasi synonimous dan silent mutation yaitu mutasi yang tidak merubah ekspresi dari gen yang bertanggung jawab terhadap kemampuan beradaptasi pada lingkungan panas. Disimpulkan bahwa sekuens DNA gen HSP70 secara parsial posisi 582 bp–1097 bp ekson 1 pada Kambing Kacang dan Kambing Senduro memiliki tingkat kesamaan sebesar 99,8% dengan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan panas yang sama.