Hubungan Antara Body Condition Score (Bcs) Dan Statistik Vital Dengan Bobot Badan Pada Kambing Kaligesing
Main Author: | Sari, Marta Puspita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181740/ |
Daftar Isi:
- Kambing Kaligesing sebagai plasma nutfah kambing kebanggaan Indonesia yang perlu dipertahankan keberadaannya. Statistik vital merupakan ukuran tubuh yang bermanfaat untuk mengetahui karakteristik seekor ternak, salah satu kegunaan statistik vital adalah untuk mengestimasi bobot badan ternak. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Jawa Tengah pada tanggal 10 September – 10 Oktober 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bobot badan dengan statistik vital dan BCS (Body Condition Score) kambing Kaligesing di kabupaten Purworejo. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Kaligesing umur 2-5 tahun sebanyak 95 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan pengukuran secara langsung di lapang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan cara purposive sampling. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah BCS dan statistik vitalvii yang meliputi lingkar dada, tinggi badan dan panjang badan. data hasil penelitian ini dianalisa menggunakan analisis korelasi dan regresi linier sederhana. Hasil analisis hubungan bobot badan dengan BCS dan statistik vital pada kambing kaligesing menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara bobot badan dengan BCS memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 29,0%. Nilai ini menunjukkan bahwa BCS memberikan pengaruh sebesar 29,0 terhadap peningkatan bobot badan. Hasil analisis antara bobot badan dengan panjang badan kambing pada kambing Kaligesing memperoleh hubungan yang erat (P<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 26,8%. Nilai ini menunjukan bahwa panjang badan memberikan pengaruh sebesar 51,7%. Hasil analisis antara bobot badan dengan tinggi badan kambing pada kambing Kaligesing memperoleh hubungan yang erat (p<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar47,2 % . Nilai ini menunjukan bahwa tinggi badan memberikan pengaruh sebesar 47,2% terhadap peningkatan besarnya bobot badan. Hasil analisis antara bobot badan dengan lingkar dada kambing pada kambing Kaligesing memperoleh hubungan yang erat (p<0,01). Koefisien determinasi (R2) yang terbentuk sebesar 64,8% Nilai ini menunjukan bahwa lingkar dada memberikan pengaruh sebesar 64,8%% terhadap peningkatan besarnya bobot badan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini peternak dapat mengestimasi bobot badan kambing dengan melihat BCS dan statistik vital