Kecepatan Adopsi Inovasi Pembuatan Pakan Konsentrat Mandiri (Studi Kasus Kelompok Ternak Sapi Potong Rojo Koyo Di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang)

Main Author: Fade, Dzul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181721/1/Dzul%20Fadeli%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181721/
Daftar Isi:
  • Peternak sapi potong anggota kelompok ternak sapi potong Rojo Koyo di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang umumnya memiliki permasalahan pada harga pakan konsentrat yang tidak stabil dan relatif mahal sehingga dapat menurunkan keuntungan yang diperoleh oleh peternak, penyuluh pertanian lapang (PPL) Desa Senggreng yang diberi tugas oleh Dinas Peternakan Kabupaten Malang memberikan inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri untuk menekan biaya yang dikeluarkan untuk pakan sapi potong sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi peternak. Peternak dalam mengadopsi inovasi yang diberikan oleh PPL perlu dilihat bagaimana kecepatan peternak dalam mengadopsi inovasi tersebut, kecepatan peternak dalam mengadopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri dapat diukur dari mutu intensifikasi, luas penerapan, dan waktu adopsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan peternak dalam mengadopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri yang diberikan oleh PPL dan hubungan karakteristik peternak, sifat inovasi, dan saluran komunikasi dengan kecepatan adopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri kelompok ternak sapi potong Rojo Koyo di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Juli 2019 hingga 15 Agustus 2019 dengan lokasi yang ditentukan secara purposive. Responden pada penelitian ini adalah anggota kelompok ternak sapi potong Rojo Koyo sebanyak 32 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara studi kasus serta pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis korelasi rank spearman menggunakan bantuan program IBM SPSS 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecepatan adopsi peternak berada pada kategori cepat. Variabel mutu intensifikasi berada pada kategori tinggi yang artinya peternak sudah menerapkan inovasi yang diberikan sesuai dengan anjuran dari PPL, variabel luas penerapan berada pada kategori tinggi yang artinya peternak sudah memberikan ternak yang dipelihara dengan pakan konsentrat mandiri sebesar 70 – 99%, dan pada variabel waktu adopsi berada pada kategori cepat yang artinya peternak menerapkan inovasi pakan konsentrat mandiri dengan waktu yang relatif cepat yaitu 3 – 7 bulan. Hasil analisis korelasi rank spearman memiliki nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,546 atau 54.6%. Nilai koefisien korelasi rank spearman pada variabel karakteristik peternak sebesar 0,366 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039, variabel sifat inovasi sebesar 0,435 dengan nilai signifikansi sebesar 0,013, dan variabel saluran komunikasi sebesar 0,404v dengan nilai signifikansi sebesar 0,022. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel karakteristik peternak berhubungan dengan kecepatan adopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri dan tingkat keeratannya pada kategori korelasi rendah, sifat inovasi berhubungan dengan kecepatan adopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri dan tingkat keeratannya pada kategori korelasi sedang, begitu juga dengan saluran komunikasi berhubungan dengan kecepatan adopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri dan tingkat keeratannya pada kategori korelasi sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecepatan peternak yang terdiri dari mutu intensifikasi, luas penerapan dan waktu adopsi cepat dalam mengadopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri. Karakteristik peternak, sifat inovasi, dan saluran komunikasi berhubungan dengan kecepatan adopsi inovasi pembuatan pakan konsentrat mandiri. Tingkat keeratan karakteristik peternak pada kategori korelasi rendah, sedangkan tingkat keeratan sifat inovasi dan saluran komunikasi pada kategori korelasi sedang.