Subtitusi Level Tepung Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L) Sebagai Sumber Tanin Dalam Pakan Lengkap Terhadap Kecernaan Bk, Bo Dan Nh3 Secara In Vitro

Main Author: Prasetya, Ridwan Apriyanto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181720/1/Ridwan%20Apriyanto%20Prasetya%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181720/
Daftar Isi:
  • Complete Feed adalah suatu teknologi formulasi pakan yang mencampur semua bahan pakan yang terdiri dari hijauan ( limbah pertanian ) dan konsentrat yang dicampur menjadi satu tanpa atau hanya sedikit tambahan rumput segar. Pakan Komplit adalah ransum berimbang yang telah lengkap untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, baik untuk pertumbuhan, perawatan jaringan maupun produksi. Dalam pemberiannya, ransum ini tidak memerlukan tambahan apapun kecuali air minum. Degradasi rumen melibatkan proteolitik yang dihasilkan asam amino, peptida dan amonia sebagai produk terakhir. By pass protein dapat ditingkatkan melalui berbagai macam penambahan salah satunya menggunakan penambahan tanin pada bahan pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada 13 Februari sampai 10 April 2018 di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kandungan kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO) dan nilai NH3 dalam pembuatan pakan lengkap dengan penambahan level taninviii tepung jambu biji secara in vitro. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi mengenai hasil dari pembuatan pakan lengkap dengan campuran kandungan tanin pada daun jambu biji, serta dapat dijadikan sebagai sumber acuhan dalam penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput gajah sebagai hijauan, bahan baku seperti gaplek, bungkil kelapa sawit, kopra, bungkil kedelai, bekatul, pollard dan mineral mix sebagai bahan campuran dalam pembuatan konsentrat yang dijadikan tepung. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan RAK (Rancangan Acak Kelompok) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh akan dianalisi menggunakan ANOVA untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh perlukaan yang digunakan dan apabila hasil terdapat perbedaan akan dianalisis lanjutan menggunakan Duncan. Adapun perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah P0 (Konsentrat 50% + Rumput Gjah 50%), P1 (Konsentrat 50% + Rumput Gajah 45% + Tepung daun jambu biji 5%), P2 (Konsentrat 50% + Rumput Gajah 40% + Tepung daun jambu biji 10%), P3 (Konsentrat 50% + Rumput Gajah 35% + Tepung daun jambu biji 15%). Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO) dan NH3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan menggunakan penambahan tepung daun jambu biji sebagai sumber tanin untuk memproteksi protein tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan NH3. Hasil rataan kecernaan bahan kering berturut-turut dari terbesar adalah P0 (61,57±2,6)%, P1 (59,49±4,2)%, P2 (57,46±3,5)%, P3 (55,61±3,3)%. Hasil rataan kecernaan bahan organik berturut-ix turut dari terbesar adalah P0 (60,28±2,2)%, P1 (57,97±4,5)%, P2 (56,71±2,5)%, P3 (54,39±3,2)%. Hasil rataan NH3 berturutturut dari terbesar P0 (5,3±0,7)%, P2 (5,0±0,3)%, P1 (4,8±1,1)%, P3 (4,7±0,7)%. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penambahan tanin untuk memproteksi protein dalam pembuatan pakan lengkap dengan level 5%, 10%, dan 15% tidak memberikan pengaruh, walaupun ada kecenderungan dapat menurunkan dalam setiap perlakuan. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lanjut dengan penambahan level tanin dalam ransum pakan lengkap atau merubah dari pola ransum yang dibuat untuk mengetahui nilai kecernaan bahan kering, bahan organik dan NH3 dalam memproteksi protein.