Karakteristik Kualitatif Dan Kuantitatif Kambing Senduro Sebagai Dasar Standart Fenotip
Main Author: | Siswoyo, Hadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181714/1/Hadi%20Siswoyo%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181714/ |
Daftar Isi:
- Salah satu sumber daya genetik ternak lokal adalah kambing Senduro. Kambing Senduro merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Kacang, kambing Etawa dan kambing Jawarandu yang berada di daerah Senduro, kabupaten Lumajang. Kambing Senduro merupakan galur/ras kambing PE baru, sehingga perlu dijaga kualitas serta ditingkatkan kuantitasnya dengan meningkatkan produktifitasnya. Kambing Senduro dapat dimanfaatkan sebagai ternak potong dan ternak perah, mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan tropis, dan memiliki fertilitas yang tinggi. Ciri khas dari kambing ini memiliki warna tubuh yang putih mulus dengan telinga yang panjang dan terpilin. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Burno dan Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Waktu penelitian dimulai pada 05 Maret sampai dengan 28 Maret 2018. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai karakteristik kualitatif dan kuantitatif kambing Senduro. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi untuk mengetahui tingkat kemurnian kambing Senduro sebagaiviii plasma nutfah dan seleksi pemilihan bibit. Materi penelitian menggunakan 147 ekor kambing Senduro terdiri dari 42 ekor jantan dan 105 ekor betina yang dikelompokkan berdasarkan PI (Permanent Incicivi) PI0,PI2,PI4,PI6, dan PI8. Penentuan lokasi secara purposive sampling dengan menggunakan data random sampling. Data kualitatif menggunakan rumus frekuensi relatif dan data kuantitatif dianalisis menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Karakteristik kualitatif kambing Senduro meliputi warna dominan tubuh 100% putih, garis muka cembung pada jantan 85,72% dan lurus pada betina 21,90%, 3 bentuk telinga didominasi oleh telinga terpilin pada jantan 66,67% dan betina 53,33% telinga lebar 11,90% jantan dan betina 17,14% telinga seperti daun nangka 21,43% jantan dan betina 29,53% kambing jantan yang tidak memiliki tanduk sebesar 59,52% dan betina yang bertanduk sebesar 31,42%, 3 garis punggung didominasi oleh garis lurus pada jantan 54,75% dan betina 50,48% punggung meninggi 19,05% jantan dan betina 18,09% garis punggung melengkung 33,43% jantan dan betina 33,43% dan bentuk ekor jatuh 57,13% jantan dan betina 52,38% dengan bentuk ekor tegak 42,87% dan betina 47,62% sebagian besar telah sesuai dengan rumpun kambing Senduro yaitu pada jantan sebesar 28,29% dan betina sebesar 3,80%. Karakteristik kuantitatif bobot badan kambing Senduro terbesar pada jantan adalah 84,42±6,25 kg dan betina 53,54±8,12 kg. Hasil pengukuran tinggi pundak jantan tertinggi adalah 93,50±7,26 cm dan betina 77,64±4,70 cm. Sedangkan panjang badan jantan tertinggi adalah 95,33±6,95 cm dan betina 75,61±5,37 cm dan hasil pengukuran lingkar dada jantan tertinggi adalah 103,17±4,79 cm dan betina 86,96±5,24 cm. Pengukuran panjang telinga jantan tertinggi adalah 40,00±3,69ix cm dan betina 34,04±3,74 cm serta pengukuran untuk lingkar skrotum jantan tertinggi adalah 26,83±1,47 cm. Kambing Senduro yang digunakan sebagai standart bibit memiliki karakteristik kualitatif dengan warna bulu putih, profil muka cembung, bentuk telinga panjang kebawah dan terpilin, serta memiliki ekor yang pendek, sedangkan dari karakter kuantitatif jantan memiliki ukuran panjang badan 74,50±2,93 cm lingkar dada 83,50±1,09 cm tinggi pundak 75,00±2,73 cm dan lingkar scrotum 22,00±4,00 cm, sedangkan karakteristik kuantitatif betina memiliki ukuran panjang badan 71,09±2,57 cm lingkar dada 83,82±1,28 cm dan tinggi pundak 72,22±2,06 cm