Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan, Dan Mortalitas Pada Ayam Petelur Umur 3-6 Minggu
Main Author: | Abadi, Perintis Rizqi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181712/ |
Daftar Isi:
- Frekuensi pemberian pakan harus diberikan secara tepat dan berkaitan dengan kesempatan ternak untuk mendapatkan pakan dan pengoptimalan konsumsi pakan guna untuk menunjang periode berikutnya. Frekuensi pemberian pakan yang tepat diharapkan mampu meningkatan nafsu makan pada pullet, sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumsi pakan untuk pertambahan berat badan, menurunkan mortalitas, dan meningkatkan efisiensi pakan. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan ayam petelur milik Bapak Supratman di Desa Segaran Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur pada tanggal 8 April - 5 Mei 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan mortalitas ayam petelur umur 3-6 minggu. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam hal manajemen pemeliharaan ayam petelur umur 3-6 minggu dalam hal pemberian pakan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1.805 ekor ayam petelur betina yang berumur 3-6 minggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan yaitu dengan dua perlakuan yaitu pen A sebanyak 890 ekor dengan frekuensi pemberian pakan dua kali dalam satu hari dan pen B sebanyak 915 ekor dengan frekuensi pemberian pakan empat kali dalam satu hari. Variabel yang diukur adalah !vikonsumsi pakan, konversi pakan, dan mortalitas ayam. Uji F dilakukan untuk melihat adanya perbedaan ragam dari kedua variabel. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan uji T (independent samples T-test), dengan mengaplikasikan Software Microsoft Excel. Hasil dari penelitian terdapat ayam yang mati 5 ekor pada pen B sedangkan pada pen A tidak terdapat kematian. Pada pen B menghasilkan jumlah rata-rata konsumsi g/ekor (898,38 g) yang lebih tinggi dari pada pen A (867,96 g) dan nilai konversi yang lebih rendah yaitu sebesar (2,82 ± 0,14) dari pada pen A (2,87 ± 0,20). Rata-rata berat akhir ayam yang dihasilkan antara pen A dan pen B tidak jauh berbeda yaitu pada pen A menghasilkan berat akhir 392,81 g/ekor dan pen B sebesar 399,62 g/ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pen A (pemberian pakan sebanyak dua kali dalam satu hari) merupakan perlakuan yang terbaik, dengan nilai konsumsi dan konversi pakannya tidak jauh berbeda dengan perlakuan pen B dengan frekuensi pemberian pakan empat kali dalam satu hari. Saran dari penelitian ini adalah pemberian pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari sehingga mempermudah peternak dalam pemberian pakan dan lebih efisien dalam hal tenaga kerja.