Analisis Pengendalian Bahaya Kerja Pada Produksi Kelom Geulis Sheny Dengan Menggunakan Metode Hiradc
Main Author: | Nagara S, Satria Agung Yuda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181701/7/Satria%20Agung%20Yuda%20Nagara%20S.%2C%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181701/ |
Daftar Isi:
- UKM Kelom Geulis Sheny merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi sandal kelom yang berdiri sejak 19 Juni 1986 dan berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat. Produk yang dikeluarkan adalah kelom geulis khas Tasikmalaya dengan bermacammacam model. Namun demikian dalam melakukan aktivitas kerja, beberapa pekerja belum memiliki kesadaran akan pentingnya K3 sehingga banyak ditemukan kondisi lingkungan kerja kurang aman yang memiliki potensi bahaya. bahaya dan risiko kecelakaan kerja yang dapat merugikan para pekerja di bagian produksi. Tujuan penelitian ini yaitu perlu adanya proses identifikasi potensi bahaya dan bahaya kerja di bagian produksi UKM Kelom Geulis Sheny, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk memperkecil risiko kecelakaan kerja agar pekerja di bagian produksi dapat melakukan aktivitas kerja dengan aman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control (HIRADC). Pada tahap pertama yaitu hazard identification, dilakukan proses identifikasi terhadap potensi bahaya yang terdapat di bagian produksi. Pada tahap kedua yaitu risk assessment, dilakukan penilaian terhadap risiko untuk mengetahui rating dari risiko tersebut berdasarkan tingkat keseringan (likelihood) dan tingkat keparahan (severity). Pada tahap terakhir yaitu determining control, dilakukan proses pengendalian dengan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja secara bertahap yaitu dengan eliminasi, substitusi, pengendalian teknik, pengendalian administrasi, dan alat pelindung diri (APD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 19 bahaya dengan 27 risiko dan 36 harm yang berasal dari 4 area kerja bagian produksi yaitu area pemotongan kayu, area penghalusan dan pengeboran, area pewarnaan, dan area pengukiran dan pemasangan seluruh bagian muka kelom. Pada tahap penilaian risiko, diperoleh 3 macam risk rating yaitu risiko tinggi (high risk) sebanyak 19 risiko harm (53%), risiko menengah (medium risk) sebanyak 8 risiko harm (22%), dan risiko rendah (low risk) sebanyak 9 risiko harm (25%). Pada tahap pengendalian, diberikan beberapa rekomendasi perbaikan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja, yaitu dengan mengganti material kayu menjadi material besi agar lebih tahan lama dan mengubah struktur mesin potong agar lebih aman di area pemotongan, mengubah penataan kayu yang tidak rapi menjadi lebih rapi, menambahkan selang kabel listrik agar kabel lebih tahan lama, membuat kotak khusus paku, membuat SOP terkait APD sebagai pedoman keselamatan, membuat worksheet APD sebagai pengontrol penggunaan APD pada pekerja, melakukan sosialisasi dan pelatihan K3 untuk meningkatkan kesadaran terhadap prilaku aman dalam bekerja, dan menggunakan APD sesuai dengan keperluan sebagai pelindung tubuh.