Pengaruh Variasi Bentuk Pelat Sambung Terhadap Energi Disipasi Akibat Beban Siklik (Quasi-Statis) Pada Portal Canai Dingin 2d
Main Author: | Sulistomo, Jourdan Tri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181699/ |
Daftar Isi:
- Profil baja canai dingin (cold-formed steel) adalah baja putih yang dimensi ketebalan relatif tipis dibandingkan dengan dimensi lebar setiap elemen profilnya. Profil dengan material ini memiliki ukuran yang lebih akurat dengan permukaan yang lebih baik serta mampu dibentuk dengan baik. Masyarakat Indonesia mulai marak menggunakan material baja canai dingin sebagai struktur tambahan pada sebuah bangunan seperti struktur kudakuda atap, rangka plafon, dan lain-lain. Namun, Indonesia terletak pada Cincin Api sekaligus menjadi titik temu 3 lempeng besar yang aktif bergerak yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia. Hal ini menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan erupsi vulkanis. Baja canai dingin yang mulai populer di Indonesia akan dihadapkan dengan masalah beban gempa/beban siklik (beban berulang). Dengan pengujian terhadap pemodelan portal dua dimensi sederhana, diharapkan dapat mewakili bagaimana perilaku baja canai dingin terhadap beban siklik. Pada penelitian ini, beban siklik direpresentasikan berupa beban lateral pada struktur portal yang terbuat dari material canai dingin dengan profil ukuran 40.40.0,4 untuk kolom dan 20.40.0,4 untuk balok. Portal tersebut memiliki 2 lantai dengan tinggi total 106 cm dan lebar 50 cm dengan lantai dua berada di jarak 50 cm dari bawah. Sambungan pada setiap pertemuan balok dan kolom menggunakan sekrup dan menggunakan pelat sambung dari material canai dingin dengan variasi bentuk siku (Kode SK) dan segitiga (Kode SG) masingmasing 3 buah benda uji. Pada penelitian ini digunakan metode displacement control untuk mendapatkan beban yang dapat bekerja pada setiap kenaikan drift. Alat yang digunakan pada saat pengujian berupa loading frame, load cell, LVDT, dan hydraulic jack. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan kurva histerisis dan energi disipasi dari masing-masing variasi benda uji. Hasil pengujian dan perhitungan menghasilkan bahwa Portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku mendisipasi energi dengan rata-rata persentase 48,33% dari energi input, dengan kenaikan persentase energi disipasi per siklus dari 44,60% hingga 55,86%. Portal baja canai dingin dengan pelat sambung segitiga mendisipasi energi dengan rata-rata persentase 53,39% dari energi input, dengan kenaikan persentase energi disipasi per siklus dari 48,75% sampai 59,95%. Hasil analisis teoritis dengan hasil pengujian berbeda dikarenakan pada analisis teoritis tidak bisa menyesuaikan asumsi-asumsi benda uji kepada aplikasi SAP2000. Portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku mengalami energi input (712,97 kgf.mm) lebih besar daripada portal baja canai dingin dengan pelat sambung segitiga (689,11 kgf.mm). Namun, portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku mendisipasi energi (366,31 kgf.mm) lebih kecil dibanding portal baja canai dingin dengan pelat sambung segitiga (388,66 kgf.mm). Pelat sambung siku, pada portal baja canai dingin, memperbesar kekakuan dari struktur portal, pada saat yang sama menambah energi elastis sehingga memperkecil energi disipasi. Sedangkan pelat sambung segitiga, pada portal baja canai dingin, memperbesar energi disipasi karena kurang memiliki energi elastis untuk mengurangi energi disipasi. Jika dipersentasekan portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku mendisipasi energi 51,38%, lebih kecil daripada portal baja canai dingin dengan pelat sambung siku sebesar 56,19%.