Pengaruh Perendaman Enzim Papain Pada Serat Bambu Petung (Dendrocalamus Asper) Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Bermatrik Epoxy

Main Author: -, Hafizaturahman
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181694/
Daftar Isi:
  • Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat, pertumbuhan teknologi juga berkembang dengan sangat cepat terutama di dunia industri, hal tersebut berbandng lurus dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan tidak bisa terlepas dari material. Hal tersebut membuat manusia terus berfikir bagaimana membuat material yang kuat, tangguh, ulet, serta ringan. Selain memiliki karakteristik yang bagus, material juga harus lebih ramah lingkungan karena pencemaran lingkungan yang dapat berakibat buruk bagi masa depan manusia. Salah satunya yaitu pengembangan “komposit” dalam bidang material. Serat bambu petung (Dendrocalamus Asper) memiliki potensi yang baik sebagai penguat pada komposit dan merupakan sumber dari alam. Dengan perpaduan dengan matrik epoxy yang memiliki sifat mekanik, listrik, kestabilan dimensi dan penahan panas yang baik. Pada penelitian ini, uji tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan tarik dari komposit dengan serat bambu petung. Penelitian ini menggunakan metode true experimental research, dengan ukuran spesimen tarik sesuai standar ASTM D638-01. Dalam penelitian ini, digunakan komposit serat bambu petung tanpa perlakuan, perendaman pada enzim papain dengan konsentrasi 5% selama 60 menit, kemudian perendaman pada enzim papain dengan konsentrasi 7% selama 60 menit, dan terakhir perendaman pada enzim papain dengan konsentrasi 9% selama 60 menit. Pembuatan spesimen komposit untuk uji tarik dilakukan dengan metode Vacuum Infusion. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu bahwa kekuatan tarik rata-rata komposit serat bambu petung apabila di urutkan dari terendah hingga tertinggi yaitu : komposit berpenguat serat bambu petung dengan tanpa perlakuan perendaman sebesar 73.908 MPa ; perlakuan perendaman pada enzim papain dengan konsentrasi 5% sebesar 93.160 MPa, perlakuan perendaman pada enzim papain dengan konsentrasi 7% sebesar 131.062 MPa, dan perlakuan perendaman pada enzim papain dengan konsentrasi 9% sebesar 114.382 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim papain maka kekuatan tarik komposit akan semakin tinggi dikarenakan enzim papain dapat merubah topografi permukaan serat menjadi lebih kasar yang membuat mechanical interlocking antara serat dan matriks resin epoksi menjadi lebih baik dan sifat adhesi yang lebih baik antara permukaan serat dalam menyerap resin epoksi pada permukaan serat secara optimal