Pengaruh Fraksi Larut Etil Asetat Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Wistar Jantan Hiperglikemia
Main Author: | Omasio, Jerry Ivander |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181630/1/JERRY%20IVANDER%20OMASIO%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181630/ |
Daftar Isi:
- Hiperglikemia merupakan suatu keadaan dimana kadar gula dalam darah melebihi batas normal (60-110 mg/dL). Hiperglikemia merupakaan keadaan yang disebabkan oleh penyakit diabetes dimana hormon insulin tidak diproduksi dengan jumlah yang cukup atau tidak berfungsi dengan baik. Untuk menghindari efek samping berbahaya yang ditimbulkan oleh obat, maka pengobatan hiperglikemia juga dapat dilakukan dengan obat herbal salah satunya daun kelor dengan kandungan senyawa bioaktif seperti quercetin dan isoquercetin. Untuk mengetahui efek hipoglikemik dari ekstrak daun kelor yang lebih efektif, maka penelitian dilanjutkan ke tahap fraksinasi untuk memisahkan senyawa-senyawa yang terkandung dalam ekstrak berdasarkan tingkat kepolaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun kelor terhadap tikus wistar hiperglikemia. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 6 tikus, yaitu kontrol negatif (normal), kontrol positif (hiperglikemik), kontrol obat (hiperglikemik + obat), hiperglikemik + dosis ekstrak 10 mg/kg BB, dan hiperglikemik + dosis 15 mg/kg BB. Induksi hiperglikemik dengan injeksi aloksan secara intraperitonial dengan dosis 100 mg/kg BB serta perlakuan pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol daun kelor dan obat metformin selama 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar gula darah tikus wistar yang diberikan fraksi etil asetat dosis 15 mg/kg BB serta obat metformin berbeda nyata dengan kadar gula darah tikus wistar yang tidak diberi perlakuan, diberi perlakuan diabetes, dan tikus wistar yang diberikan fraksi etil asetat dosis 10 mg/kg BB. Kelompok P3 dosis 15 mg/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa sebesar efek penurunan glukosa oleh kontrol obat yaitu metformin 2,05 mg/kg BB. Pada perlakuan tersebut, kadar glukosa turun dari 377,2±164,3 menjadi 262,8±129,8 mg/dL (31,82%).