Pengaruh Metode Ekstraksi Dan Rasio Pelarut Gandaetanol:Heksanterhadapbeberapa Senyawa Bioaktif Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Umbi Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr)

Main Author: Razi, Haniful Fakhrur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181604/1/Haniful%20Fakhrur%20Razi%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181604/
Daftar Isi:
  • Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) atau yang dikenal dengan nama bawang sabrang atau bawang hantu berasal dari Kalimantan Tengah. Tanaman ini digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat. Bawang dayak memiliki senyawa bioaktif berupa senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida,saponin, triterpenoid dan kuinon bermanfaat sebagai senyawa antioksidan yang didapatkan melalui proses ekstraksi. Efektivitas ekstraksi dipengaruhi oleh komposisi alami simplisia,suhu proses, tekanan udara dalam proses,jenis pelarut, dan metode ekstraksi yang digunakan. Metode ekstraksi yang umumnya digunakan yaitu maserasi, refluks, dan sokletasi. Sedangkan jenis pelarut yang digunakan yaitu etanol teknis 96% (untuk ekstraksi komponen polar) dan n-heksan (untuk ekstraksi komponen non-polar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi dan kombinasi jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dimana faktor pertama yaitu metode ekstraksi yang terdiri dari 3 level (maserasi, refluks, dan sokletasi) dan faktor kedua yaitu rasio pelarut yang digunakan terdiri dari 3 level (etanol dan heksan perbandingan 70:30, etanol dan heksan perbandingan 60:40, serta etanol dan heksan perbandingan 50:50). Analisis ekstrak bawang dayak meliputi kadar air, rendemen, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksian IC50. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan analisa sidik ragam atau ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 99%. Perlakuan terbaik dianalisa menggunakan metode de garmo. Hasil penelitian menujukkan bahwa perlakuan metode ekstraksi dan rasio pelarut ganda memberikan pengaruh sangat nyata (α=0,01) terhadap kadar air, rendemen, total fenol, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan IC50. Perlakuan terbaik yaitu pada metode maserasi dengan rasio pelarut etanol dan heksan sebesar 70:30 menghasilkan rendemen ekstrak kering etanol sebesar 3,76% bk,kadar air 14,01% bk, total fenol 8,62 mgGAE/g bk, total flavonoid 28,20 mgQE/g bk, dan nilai IC50sebesar 17,33 ppm.