Mitigasi Risiko Rantai Pasok Keripik Buah Nanas Dengan Metode House Of Risk (Hor) (Studi Kasus Di Cv Kajeye Food, Malang)

Main Author: Sipahutar, Noval Gibran
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181533/1/NOVAL%20GIBRAN%20SIPAHUTAR%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181533/
Daftar Isi:
  • CV Kajeye Food adalah salah satu perusahaan makanan yang mengolah bahan baku buah-buahan menjadi produk keripik buah di kota Malang. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini yaitu keripik buah nanas. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah buah nanas yang diperoleh dari pengepul atau pemasok di pasar Gadang. Buah nanas merupakan salah satu bahan baku penting untuk produk keripik ekspor. Cita rasa masam pada produk keripik ini menjadi daya tarik konsumen khususnya konsumen luar negeri. Pemasaran keripik buah meliputi seluruh daerah di Indonesia, bahkan sampai keluar negeri. Permasalahan yang masih dihadapi CV Kajeye Food dalam mengembangkan usahanya yaitu pasokan bahan baku belum terjamin, keterbatasan supplier buah nanas, harga bahan baku yang fluktuatif, munculnya pesaing mengakibatkan terjadinya persaingan pasar dan harga. Permasalahan tersebut dapat menimbulkan risiko rantai pasok yang mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan sehingga perlu dilakukan penilaian risiko. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko yang muncul adalah dengan penilaian risiko dan strategi mitigasi menggunakan metode House of Risk (HOR). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nilai risiko tertinggi yang terjadi pada aktivitas rantai pasok keripik buah nanas di CV Kajeye Food, serta menentukan strategi mitigasi risiko yang perlu diterapkan oleh CV Kajeye Food pada aktivitas rantai pasok keripik buah nanas. Metode HOR terdiri dari dua tahap yaitu HOR fase satu dan HOR fase dua. HOR fase satu digunakan untuk mengidentifikasi risiko serta pengukuran kejadian risiko dan agen risiko. HOR fase dua digunakan untuk strategi mitigasi pada agen risiko yang terpilih pada fase pertama. Variabelxiv penelitian dengan metode HOR yaitu kategori supply risk, internal risk, dan demand risk. Responden ahli yang dipilih sebanyak tiga orang yang terdiri dari satu responden ahli dari pihak pengepul dan dua orang responden ahli dari pihak CV Kajeye Food diantaranya yaitu pemiliki dan karyawan. Berdasarkan hasil penelitian risiko rantai pasok keripik buah nanas di CV Kajeye Food yaitu terdapat 28 kejadian risiko dan 30 agen risiko dengan agen prioritas yang dipilih sebanyak 3 agen risiko. Agen risiko yang perlu dilakukan penanganan yaitu persediaan buah yang terbatas (A4), penjadwalan maintenance tidak tepat (A14), dan kurangnya prosedur recheck dari CV Kajeye Food (A17). Strategi mitigasi risiko rantai pasok keripik buah nanas yang didapatkan sebanyak 6 untuk mengurangi frekuensi agen risiko prioritas yang muncul. Strategi mitigasi risiko tersebut antara lain menentukan penjadwalan pemesanan buah yang tepat (PA1), membangun hubungan kemitraan yang profesional dengan pengepul atau petani langsung (PA2), melakukan tindakan proaktif saat terjadi defect mesin sesuai dengan standard operation procedure (SOP) (PA4), meningkatkan kinerja controlling (pengawas) saat buah nanas dikirim atau diterima oleh CV Kajeye Food (PA5), membuat dan menentukan standar kualitas mutu buah nanas (PA6), dan membuat jadwal maintenance for CIL (Cleaning, Inspection, dan Lubrication) (PA3).