Pemanfaatan Limbah Cair Peternakan Sapi Perah Pada Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L)
Main Author: | Fadillah, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181529/1/MUHAMMAD%20FADILLAH%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181529/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan perkembangan industri yang semakin pesat maka limbah yang muncul juga semakin meningkat. Salah satu industri yang berkembang adalah sektor peternakan. Cara mengelola limbah tersebut adalah pemanfaatan limbah industri peternakan sapi untuk diolah menjadi pupuk organik cair. Penelitian ini memanfaatkan limbah cair peternakan sapi untuk tanaman jagung. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan pot eksperimen untuk mengetahui pengaruh pemberian volume limbah cair peternakan sapi sebesar 0 L/m2, 2 L/m2, 4 L/m2, 6 l/m2, 8 L/m2, 10 L/m2, 12 L/m2, 14 L/m2, 16 L/m2, dan 18 L/m2 dengan 3 kali pengulangan pada masing-masing perlakuan. Pemberian volume limbah cair peternakan sapi berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan biomassa tanaman jagung. Volume pemberian limbah masingmasing 14 L/m2, 16 L/m2, dan 18 L/m2 memberikan pertumbuhan tanaman jagung yang tinggi untuk diameter batang, tinggi tanaman, dan jumlah daun. Komponen biomassa tanaman jagung merupakan fokus utama pada penelitian. Semakin besar volume limbah cair yang diberikan maka akan semakin meningkat pula pertumbuhan dan biomassa tanaman jagung seperti bobot tongkol, brangkasan, 100 biji, basah biji,viii dan kering biji hingga pada volume maksimum. Pada bobot basah, pemberian volume limbah sebesar 15,33 L/m2 menghasilkan bobot tongkol optimum sebesar 112,47 g, sedangkan untuk bobot brangkasan optimum sebesar 376,11 g pada pemberian sebesar 17,44 L/m2, untuk bobot 100 biji optimum sebesar 34,04 g pada pemberian sebesar 10,74 L/m2, dan untuk bobot biji optimum sebesar 62,06 g pada pemberian sebesar 14,21 L/m2. Pada bobot kering, pemberian volume limbah yang direkomendasikan sebesar 12,33 L/m2 untuk menghasilkan bobot biji optimum sebesar 39,40 g.