Pemanfaatan Koagulan Pac (Polyaluminium Chloride) Dan Tawas (Alumunium Sulfat) Untuk Peningkatan Kualitas Air Gambut Di Sampit, Kalimantan Tengah
Main Author: | Sinaga, Peterson Horas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181525/1/PETERSON%20HORAS%20SINAGA%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181525/ |
Daftar Isi:
- Air bersih merupakan masalah sosial yang harus mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak termasuk di Indonesia, karena Indonesia mempunyai daerah lahan gambut yang sangat luas contohnya di daerah Kalimantan. Air gambut tidak memenuhi persyaratan air bersih, sedangkan masyarakat yang hidup di daerah gambut mempunyai permasalahan untuk ketersediaan air bersih bagi keperluan hidup sehari-hari. Adapun ciri-ciri air gambut adalah memiliki kadar pH yang rendah (3 – 4) sehingga bersifat sangat asam, memiliki kadar organik yang tinggi, kadar besi dan mangan tinggi, berwarna kuning atau coklat tua (pekat). Penelitian ini mengacu pada upaya peningkatan kualitas air sungai di Kalimantan Tengah secara kimia, yaitu dengan koagulasi-flokulasi untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap. Metode yang akan digunakan yaitu Jar Test, yang berguna untuk mengetahui penentuan dosis optimum dalam proses koagulasi dan flokulasi. proses penigkatan kualitas air dengan proses koagulasi menggunakan PAC (Poly Alumunium Chlorid) dan Tawas dengan variasi konsentrasi dan kecepatanvii pengadukan, dengan parameter yang di uji yaitu kekeruhan, suhu, TDS (Total Disolved Solid), dan warna pada air gambut. Pada penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan menggunakan 2 faktorial. Adapun variabel pertama yaitu jenis koagulan yang digunakan yaitu PAC dan kapur. Variabel yang kedua yaitu dosis koagulasi yang digunakan yaitu 0,6 g, 0,8 g, 1,0 g, 1,2 g. Kemudian dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengujian jar test dilakukan pengadukan cepat 150 rpm selama 2 menit dan dilanjutkan dengan pengadukan lambat 50 rpm selama 30 menit. Selanjutnya didiamkan selama 30 menit untuk proses sedimentasi. Nilai warna dari hasil kombinasi koagulan dan dosis yang efektivitasnya tertinggi adalah kombinasi A1B4 dengan nilai ratarata warna yaitu sebesar 8 TCU dengan persentase penurunan warna sebesar 98%. Pada kekeruhan nilai awal air gambut yaitu 25 NTU, setelah dilakukan perlakuan kombinasi koagulan dan dosis yang efektivitasnya paling tinggi yaitu A1B4 denga nilai ratarata kekeruhan yaitu sebesar 4 NTU dengan persentase penurunan sebesar 84%. Pada nilai TDS air gambut sebelum dilakukan perlakuan yaitu 27 mg/L, kemudian setelah dilakukan penambahan koagulan dan variasi dosis terdapat kenaikan terhadap kandungan TDS pada air gambut, kenaikan terkecil yaitu pada kombinasi A1B3 sebesar 575 mg/L