Ekstraksi Epigallocatechin Gallate (Egcg) Daun Pisang Batu (Musa Balbisiana Colla) Dengan Teknik Kavitasi
Main Author: | Palupi, Virna Irda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181512/1/VIRNA%20IRDA%20PALUPI%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181512/ |
Daftar Isi:
- Musa balbisiana Colla merupakan pisang liar yang mempunyai banyak biji di dalam buahnya. Daun pisang batu mengandung senyawa epigallocatechin gallate (EGCG) yang bertindak sebagai antioksidan dan obat terapi kanker. Teknik ekstraksi kavitasi tekanan negatif digunakan untuk ekstraksi EGCG karena teknik ini tidak menggunakan panas. Faktor penting yang mempengaruhi efisiensi teknik kavitasi adalah tekanan dan rasio pelarut: zat terlarut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan tekanan dan rasio pelarut: zat terlarut terhadap kadar dan rendemen EGCG ekstrak daun pisang batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor 1 adalah tekanan (-0,03 MPa; -0,05 MPa; dan - 0,07 MPa) dan faktor 2 adalah rasio pelarut : zat terlarut (20:1 ml/g; 22:1 ml/g; dan 24:1 ml/g). Hasil ekstraksi dilakukan analisis kandungan total flavonoid, kadar dan rendemen EGCG, serta aktivitas antioksidan. Berdasarkan hasil penelitian, rasio pelarut: zat terlarut berpengaruh nyata terhadap kandungan total flavonoid, sedangkan tekanan dan interaksi antar kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan total flavonoid. Larutan ekstrak dengan kandungan total flavonoid tertinggi diperoleh pada kondisi tekanan -0,05 MPa dengan rasio pelarut : zat terlarut 24 : 1 ml/g. Larutan ekstrak ini memiliki kandungan total flavonoid sebesar 210 μgQE/ml ekstrak dengan kadar EGCG sebesar 16,4 mg/l. Rendemen EGCG yang diperoleh sebesar 0,029%, serta nilai IC50 sebesar 96,47 ppm yang termasuk ke dalam aktivitas antioksidan kuat