Prediksi Tingkat Pencemaran Udara Akibat Pengembangan Rsud Dr Iskak Kabupaten Tulungagung
Main Author: | Islamiyah, Bella Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181492/1/Bella%20Ayu%20Islamiyah_%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181492/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan kota yang pesat dan pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan pada kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia yang semakin meningkat menimbulkan berbagai permasalahan, baik permasalahan sosial maupun permasalahan lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan adalah meningkatnya pencemaran udara. Rumah Sakit Umum Daerah Dr Iskak Kabupaten Tulungagung telah menjadi rumah sakit tipe B pendidikan dari yang sebelumnya tipe B non pendidikan. Sehingga diperkukan pengembangan fasilitas dan penambahan unit insinerator. Adanya pengembangan rumah sakit tersebut tentunya berpotensi dalam peningkatan jumlah pencemaran udara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif dan metode spasial. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap analisa data. Tahap pengumpulan data terdiri dari pengambilan sampel udara, pengambilan data komposisi pemakaian kendaraan oleh pengunjung RSUD Dr Iskak, dan pengambilan data koordinat lokasi. Tahap pengolahan data dilakukan dengan menghitung emisi rumah sakit eksisting, menghitung emisi kendaraan bermotor eksisting, melakukan prediksi kualitas udara, visualisasi sebaran pencemaran udara menggunakan ArcMAP, dan menentukan zonasi tingkat pencemaran udara. Perubahan kualitas udara akibat adanya pengembangan RSUD Dr Iskak pada udara rumah sakit hanya parameter O3 dan debu yang telah memenuhi baku mutu. Perubahan emisi kendaraan bermotor telah memenuhi baku mutu. Perubahan emisi insinerator hanya parameter total partikel dan CO yang melebihi baku mutu. Perubahan emisi genset untuk semua parameter telah memenuhi baku mutu. Perubahan kualitas udara ambien pemukiman telah memenuhi baku mutuix untuk semua parameternya. Persebaran pencemaran udara dilakukan dengan menggunakan perhitungan gaussian dengan hasil yang sudah divalidasi. Kualitas udara untuk parameter NOx tidak dapat dikategorikan karena nilai konsentrasi rendah. Parameter SO2 hingga pada jarak 2000 m termasuk dalam kategori baik. Parameter CO hingga jarak 2000 m berkategori berbahaya. Kemudian untuk parameter debu hingga jarak 250 m berkategori berbahaya, pada jarak 500 m berkategori sedang, dan pada jarak 1000 m hingga 2000 m berkategori baik