Penerapan Metode Quality Function Deployment (Qfd) Untuk Peningkatan Kualitas Produk Keripik Tempe (Studi Kasus Ud Abadi)

Main Author: Fuadi, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181404/1/AHMAD%20FUADI%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181404/
Daftar Isi:
  • Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut adanya keunggulan khusus pada sebuah produk dan untuk itu dibutuhkan evaluasi pada produk secara tepat sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan produk. UD Abadi menerapkan strategi diferensiasi produknya dengan mengeluarkan berbagai macam varian rasa, namun langkah tersebut masih belum memberikan dampak yang efektif mengingat para pesaing juga melakukan cara yang sama. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan perbaikan pada tingkat atribut secara lebih mendetail untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan dari konsumen sehingga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan produk keripik tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut yang manjadi prioritas utama menurut konsumen terhadap kualitas produk keripik tempe dan mengetahui atribut-atribut yang harus diperbaiki terhadap produk keripik tempe. Penelitian ini menggunakan analisis Quality Function Deployment untuk mengetahui berprioritas utama atribut dan hubungan antara atribut kebutuhan konsumen dan respon teknis. Analisis yang akan dilakukan hanya sampai pada fase pertama yakni House of Quality. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan kuesioner kepada konsumen sejumlah minimal 57 responden yang berusia antara 17-55 tahun serta pernah mengkonsumsi keripik tempe Abadi dan Bu Noer dalam waktu 3 bulan terakhir. Atribut harapan konsumen pada produk keripik tempe Abadi terdiri dari 18 atribut. Nilai kepentingan tertinggi yang harus diprioritaskan untuk atribut harapan konsumen berdasarkan bobot yakni secara berurutan atribut informasi logo halal dan izinxii edar sebesar 7,82 (P9), mencantumkan tanggal kedaluarsa sebesar 7,02 (P14), rasa keripik enak sebesar 6,77 (P1), tekstur keripik renyah sebesar 6,73 (P2) dan harga produk sesuai dengan kualitas sebesar 6,60 (P17). Tingkat kepuasan dari merk Abadi sendiri rata-rata lebih unggul daripada merk Bu Noer namun masih terdapat kekurangan pada tiga atribut harus diprioritaskan juga untuk diperbaiki yakni atribut Informasi komposisi bahan dan gizi (P8), Informasi logo halal dan izin edar (P9) dan Desain print menarik (P16). Pada matriks teknis terdapat lima teknis yang sebaiknya diprioritaskan untuk diperbaiki yakni teknik pengemasan dengan bobot 685,8 (T8) yang mana pada bagian ini terdapat berhubungan untuk memperbaiki kelengkapan informasi dan variabel kinerja, keterampilan/kompetensi pegawai dengan bobot 680,7 (T10) perbaikan berlaku untuk semua proses produksi sehingga harus diperhatikan kemampuan dari pegawai untuk menciptakan kualitas yang baik secara berkelanjutan, pemilihan bahan berkualitas dengan bobot 577,3 (T1) yang mana perbaikan dapat dilakukan untuk menentukan semua jenis kelengkapan mulai dari bahan baku, tambahan dan pendukung serta pengendalian kualitas dengan bobot 406,3 (T7) yang mengendalikan semua faktor produksi dan teknik penggorengan dengan bobot 343,9 (T5) yang merupakan titik kritis dalam menghasilkan keripik yang berkualitas baik dari segi rasa, aroma, warna maupun tekstur. Kelima teknis tersebut berhubungan erat dengan atribut harapan konsumen yang menjadi kekurangan dan bernilai penting bagi konsumen. Dengan memperbaiki kelima atribut tersebut maka produk akan menjadi lebih sempurna secara kualitas.