Perencanaan Strategi Pemasaran Sale Pisang Menggunakan Analisis Swot Dan Qspm (Studi Kasus Pada Spkp Sarongan, Banyuwangi)

Main Author: Mahardika, Rayinta
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181396/1/RAYINTA%20MAHARDIKA%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181396/
Daftar Isi:
  • Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Sarongan, merupakan salah satu produsen Sale Pisang di kota Banyuwangi. Sale pisang yang diproduksi adalah jenis sale pisang barlin, karena jenis pisang ini harganya murah dan jumlahnya banyak. Produksi sale pisang SPKP dapat mencapai 30-40 kg sale pisang dalam seminggu. SPKP pada saat ini sedang menghadapi permasalahan adanya persaingan dengan produk sejenis yang semakin bertambah dan ketat, kemudian pemasaran yang belum terlalu maksimal yang berdampak pada volume penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perencanaan strategi pemasaran yang lebih efektif dan menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan dan produktifitas SPKP Sarongan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan matrik SWOT (Strength, Weakness,Opportunity, Threats). Matrik SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Pada analisis SWOT akan didapatkan alternatif strategi. Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) dapat digunakan untuk menentukan strategi prioritas berdasarkan alternatif strategi dari analisis SWOT. Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah responden ahli yang terdiri dari pengelola SPKP, perwakilan Balai Taman Nasional Meru Betiri, dan satu dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil matriks IFE bahwa kekuatan utama yang dimiliki SPKP yaitu kualitas produk yang dihasilkan baik dan kelemahan utama yaitu tempat produksi dan lokasi untuk mendapatkan bahan baku yang tidak saling berdekatan. Hasil matriks EFE menunjukan bahwa faktor peluang terbaik adalah penggunaan media online dalam pemasaran sedangkan faktor ancaman untuk SPKP yaitu kurangnya pendampingan pemerintah terhadap UKM. Pada matrik IE posisi SPKP beradaviii pada sel V yang menunjukan bahwa strategi yang diterapkan adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Delapan alternatif strategi yang dapat diterapkan SPKP adalah menjaga dan mempertahankan kualitas produk, melebarkan jangkauan pemasaran ke wilayah lain, melakukan inovasi pada varian produk yang di olah, menjaga hubungan baik dengan konsumen, mengoptimalkan bahan baku serta minimasi biaya produksi, melakukan kerjasama dengan pemasok penghasil buah, mempertahankan citra atau image perusahaan, meningkatkan pemasaran, dengan melakukan promosi melalui event-event dengan menonjolkan ciri khas produk. Kesimpulanya strategi prioritas utama yang bisa diterapkan oleh SPKP adalah melakukan inovasi pada varian produk yang diolah dengan total nilai TAS 6.464.