Hubungan Antara Jumlah Leukosit, Neutrofil, dan Limfosit dengan Outcome pada Pasien Sepsis yang Dirawat di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang
Main Author: | Desnawisk, Fadiah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181390/1/Fadiah%20Desnawisk%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181390/ |
Daftar Isi:
- Insiden kematian sepsis di Indonesia mencapai 44,5%. Pada sepsis terjadi disfungsi organ yang disebabkan oleh adanya disregulasi respon tubuh terhadap infeksi. Kondisi sepsis menyebabkan terjadinya peningkatan neutrofil dan leukosit sebagai respon tubuh terhadap infeksi, dan juga terjadi supresi sistem imun yang menyebabkan limfositopeni. Sehingga jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit akan mengalami perubahan pada sepsis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit terhadap outcome pasien sepsis. Penelitian ini adalah penelitiain observasional analitik dengan pendekatan kohort prospektif. Jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit diperiksa menggunakan metode flow cytometer. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman’s dan Relative Risk. Hasil penelitian ini menunjukan tidak ditemukan perbedaan jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit terhadap mortalitas (p = 0,632, p = 0,246, p = 0,460) maupun syok sepsis (p = 0,054, p = 0,492, p = 0,726). Hasil uji korelasi menunjukan tidak terdapat hubungan antara jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit dengan mortalitas (p = 0,636, p = 0,250, p = 0,465) dan syok (p = 0,053, p = 0,498, p = 0,729). Relative Risk leukosit cutoff ≥ 19,025, neutrofil cutoff ≥9,56, dan limfosit cutoff 0,34 terhadap mortalitas adalah 1,28; 1,41; 0,88, sedangkan terhadap syok 9,23; 1,00; 1,75. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah leukosit, neutrofil, dan limfosit tidak memiliki hubungan terhadap mortalitas ataupun syok, akan tetapi leukosit dapat menjadi prediktor syok pada pasien sepsis.