Hubungan antara Faktor Risiko Pasien Infeksi Hospital Acquired Pneumonia (HAP) dengan kejadian HAP yang Disebabkan oleh Extended Spectrum Beta Lactamase producing Klebsiella pneumoniae di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Main Author: | Shalihah, Shafiyyah Maratush |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181388/1/Shafiyyah%20Maratush%20Shalihah%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181388/7/Shafiyyah%20Maratush%20Shalihah%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181388/ |
Daftar Isi:
- Hospital-acquired pneumonia (HAP) adalah pneumonia yang muncul 48 jam atau lebih setelah perawatan di rumah sakit. Klebsiella spp. merupakan salah satu dari 10 patogen penyebab terbanyak terjadinya HAP dengan dampak peningkatan morbiditas, mortalitas, perpanjangan masa rawat inap, dan peningkatan biaya perawatan. Pengetahuan faktor risiko berguna dalam pencegahan HAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko pasien dengan HAP yang disebabkan Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) producing Klebsiella pneumoniae di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Sampel penelitian berjumlah 49 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi, meliputi 21 subjek kelompok kasus dan 28 subjek kelompok kontrol. Faktor risiko pasien yang diteliti yaitu gender, usia, lama rawat inap, riwayat penggunaan antibiotik golongan cephalosporin generasi ke-3, lama penggunaan antibiotik golongan cephalosporins generasi ke-3, kombinasi terapi dan penyakit penyerta. Penyakit penyerta yang diteliti antara lain cerebrovascular accident (CVA) beserta gangguan neurologis lain, penyakit ginjal kronik, diabetes mellitus, penyakit terkait imunitas (HIV/AIDS dan SLE), keganasan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama penggunaan antibiotik golongan cephalosporin lebih dari 3 hari sebelum diperoleh hasil kultur sputum berupa Klebsiella pneumoniae merupakan variabel yang berhubungan dengan infeksi HAP yang disebabkan ESBL producing Klebsiella pneumoniae dengan nilai p = 0,014; 95% CI = 1,467 – 28,804; OR = 6,5. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan cephalosporin generasi ke-3 lebih dari tiga hari merupakan faktor risiko HAP yang disebabkan ESBL producing Klebsiella pneumoniae di RSSA Malang.