Identifikasi Abnormalitas Gen CD18 pada Populasi Pedet Peranakan Friesian Holstein (PFH) dengan Metode PCR-RFLP di Kecamatan Batu dan Bumiaji, Kota Batu

Main Author: Karunia, Nia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181333/1/Nia%20Karunia.pdf
http://repository.ub.ac.id/181333/
Daftar Isi:
  • Kelainan genetik merupakan salah satu kelainan pada ternak yang disebabkan oleh mutasi pada material genetik. Alel yang cacat dapat bersifat spesifik untuk breed tertentu seperti pada penyakit Bovine Leukocyte Adhesion Deficiency (BLAD) menyerang ras Holstein. Mutasi pada gen CD18 dapat mengindikasikan adanya BLAD pada sapi perah Friesian Holstein dan peranakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah metode PCR-RFLP dapat mengidentifikasi abnormalitas gen CD18 pada pedet Peranakan Friesian Holstein (PFH) dan mengetahui cara perhitungan frekuensi alel sub unit CD18 yang menyebabkab BLAD. Penelitian ini menggunakan 14 sampel yang diperoleh dari populasi pedet PFH yang terdapat di Kecamatan Batu dan Bumiaji. Amplifikasi DNA dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction menggunakan forward primer 5 ́-TCA ACG TGA CCT TCC GGA GG-3 ́ dan reverse primer 5 ́-CCC AGA TTC TTG ACG TTG AC-3 ́. Deteksi mutasi gen CD18 dilakukan melalui teknik RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) menggunakan enzim restriksi XbaI. Pada hasil elektroforesis agarosa 2 % sampel nomor 1-3 dan 9-14 yang telah di RFLP menunjukkan tiga potongan pita yang berarti sampel bersifat heterozigot bergenotip Dd. Sementara sampel nomor 4-8 menunjukkan dua potongan pita yang berarti sampel bersifat homozigot dominan bergenotip DD, dan tidak ditemukan adanya pita homozigot resesif yang bergenotip dd. Mutasi Gen CD18 pada populasi pedet Peranakan Friesien Holstein di Kecamatan Batu dan Bumiaji dapat diidentifikasi dengan metode PCR RFLP dan teridentifikasi adanya alel D dan alel d. Perhitungan frekuensi alel memperlihatkan frekuensi alel D sebesar 67 % dan alel d sebesar 33 %. Mutasi ini tidak dikategorikan mutasi BLAD, melainkan polimorfisme gen.