Pemanfaatan Limbah Cair Tahu menjadi Kertas dengan Bahan Aditif Tapioka dan Kaolin

Main Author: Syahfira, Tasya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181277/1/Tasya%20Syahfira.pdf
http://repository.ub.ac.id/181277/
Daftar Isi:
  • Produksi tahu di Indonesia didominasi oleh industri kecil yang jarang memiliki instalasi pengolahan limbah karena mempertimbangkan biaya yang besar untuk membangun instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Penanganan limbah cair tahu yang belum maksimal dan sering dibuang begitu saja mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Limbah cair tahu berasal dari proses perendaman, pencucian kedelai, pencucian peralatan, proses produksi tahu, penyaringan serta pencetakan tahu. Limbah cair tahu memiliki kandungan bahan- bahan organik yang tinggi, rendahnya kandungan oksigen terlarut, bau busuk, serta pH yang rendah. Limbah cair tahu dapat dimanfaatkan menjadi nata de soya, nata de soya merupakan biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk seperti agar dan berwarna putih. Nata de soya memiliki kandungan selulosa mikrobial. Selulosa mikrobial mempunyai karakteristik yang unik dan relatif lebih unggul dari selulosa kayu terutama kemurniannya hal ini dapat menjadikan selulosa mikrobial sebagai bahan pembuatan kertas. Penelitian ini menggunakan tambahan bahan aditif yang untuk memperbaiki sifat tertentu pada kertas seperti ketahanan terhadap cairan, opasitas, warna, kepadatan dan kekuatan. Bahan aditif yang digunakan yaitu tapioka dan kaolin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bahan aditif tapioka dan kaolin terhadap kertas yang berasal dari nata de soya dan untuk mengetahui perbedaan karakteristik fisik kertas antara penambahan bahan aditif dengan kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan percobaan lengkap dengan tiga kali ulangan, 16 perlakuan sehingga ada 48 kombinasi perlakuan. Konsentrasi tapioka yang digunakan yaitu 0, 2,5, 5, 7,5 persen b/v dan kaolin 0, 2,5, 5, 7,5 persen b/v