Analisis Postur Kerja Pada Produksi Keripik Tempe Dengan Menggunakan Metode Quick Exposure Check (QEC) di Usaha Keripik Tempe Putra Ridhlo

Main Author: Silalahi, Mega Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181276/1/Mega%20Putri%20Silalahi.pdf
http://repository.ub.ac.id/181276/7/Mega%20Putri%20Silalahi%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181276/
Daftar Isi:
  • Tenaga kerja merupakan salah satu faktor mutlak yang diperlukan dalam sebuah proses produksi. Kinerja tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi tempat tenaga kerja. Kondisi yang diharapkan adalah kondisi yang efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien. Usaha Keripik Tempe Putra Ridhlo merupakan salah satu industri penghasil keripik tempe yang berada di kota Malang, Jawa Timur. Proses produksi yang dilakukan dimulai dari pemotongan tempe, pembuatan adonan tepung, penggorengan tempe, penirisan keripik tempe serta pengemasan keripik tempe. Aktivitas produksi dilakukan secara terus menerus setiap harinya mulai pagi hingga sore hari oleh para pekerja. Beberapa aktivitas dihadapkan pada postur kerja dan fasilitas yang kurang baik. Aktivitas seperti membungkuk, duduk dengan ketinggian kaki yang salah, melakukan kegiatan dan jangka waktu yang lama dan lain sebagainya. Hal ini akan mengakibatkan kesalahan pada postur kerja tenaga kerja, dan dalam jangka waktu akan menyebabkan musculoskeletal disorders (MSDs). Metode yang dipilih adalah metode Quick Exposure Check (QEC). Kelebihan dari metode QEC bila dibandingkan dengan metode lain adalah metode ini menggunakan dua sudut pandang yaitu sudut pandang pekerja dan sudut pandang peneliti. Hal yang akan didentifikasi adalah bagian tubuh yang memiliki risiko terjadinya cedera yaitu punggung, bahu atau lengan, pergelangan tangan atau tangan, dan leher. Besarnya tingkat risiko digunakan untuk membantu pengamat dalam menemukan adanya tingkat risiko cedera MSDs yang mungkin dialami oleh pekerja. Hasil dari penilaian keempat bagian utama tersebut dapat diukur berdasarkan kriteria penilaian dengan empat tingkat risiko yang berbeda. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua pekerja yang berjumlah 10 orang yang berada pada ruang produksi Usaha Keripik Tempe Putra Ridhlo. Berdasarkan penilaian postur kerja metode QEC didapatkan hasil akhir nilai exposure level tertinggi. Nilai exposure level tertinggi pada proses produksi terdapat pada proses penggorengan dan proses pengemasan. Kedua proses ini kemudian diberikan usulan perbaikan pada setiap proses. Pada proses penggorengan diberi usulan menambahkan kursi dengan sikap kerja duduk-berdiri. Pada proses pengemasan diberikan usulan yaitu memberikan kursi yang sesuai dengan ukuran antropometri yang dihitung dan juga memperbaiki ketinggian meja yang digunakan. Usulan ini diharapkan mampu untuk mengurangi risiko yang mungkin muncul pada saat proses berlangsung.