Enfleurasi Minyak Bunga Melati Menggunakan Mentega Putih dengan Perlakuan Pendahuluan Frekuensi dan Waktu Pulsed Electric Field (PEF)

Main Author: In, Aulia Hurun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181274/1/Aulia%20Hurun%20In.pdf
http://repository.ub.ac.id/181274/
Daftar Isi:
  • Tanaman bunga melati (Jasminum sambac) banyak ditemukan di daerah pantura yang berada di Provinsi Jawa Timur dengan luas panen sebesar 347.437 M2. Pada tahun 2015 khususnya yang berada di Kota Malang jumlah luas panen yaitu sebesar 55 M2 dan pada tahun 2016 sejumlah 164 M2 artinya produksi bunga melati naik sekitar 198 persen. Pemanfaatan bunga melati umumnya dimanfaatkan untuk tanaman hias, pengharum teh, bahan baku pada industri parfum, kosmetik, dan untuk pelengkap dalam upacara adat. Permasalahan yang muncul yaitu melimpahnya bunga melati yang ada di Indonesia hanya dijual ke pabrik teh, kosmetik dan dijual ke pedagang untuk bunga hias. Untuk mengatasi masalah tersebut, bunga melati yaitu dapat dijadikan produk unggul yaitu minyak atsiri. Pengambilan minyak atsiri dapat dilakukan ekstraksi dengan metode enfleurasi yang merupakan metode terbaik jika dilihat dari mutu minyak yang dihasilkan. Pengambilan minyak atsiri pada bunga melati memerlukan perlakuan yang baik dan tepat, sehingga diperlukan perlakuan pendahuluan. Perlakuan pendahuluan pada penelitian ini yaitu dengan Pulsed Electric Field (PEF). PEF merupakan suatu metode alternatif yang digunakan untuk meningkatkan laju difusi produk keluar dari jaringan tanaman saat ekstraksi. Pengambilan minyak atsiri dengan penggunaan sistem kejut listrik lebih mudah dan lebih efektif, sehingga proses ekstraksi dengan aplikasi kejut listrik diharapkan dapat mempersingkat waktu proses pengolahan dan mutu produk yang dihasilkan lebih baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh frekuensi dan waktu pada perlakuan pendahuluan PEF terhadap rendemen concrete dan indeks bias, untuk mengetahui aroma yang dihasilkan dan perlakuan terbaik dalam memperoleh minyak bunga melati dan untuk mengetahui mengetahui laju transfer massa yang dihasilkan pada minyak bunga melati. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 2 faktor. Faktor I yaitu besar frekuensi PEF yang terdiri dari 3 level yaitu (1000, 1500 dan 2000 Hz) dan faktor II yaitu waktu PEF (20 detik, 25 detik dan 30 detik). Parameter diamati rendemen, indeks bias dan aroma (e-nose). Pengolahan data yang yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam, jika terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian pada perlakuan kontrol mendapatkan rendemen sebesar 0,1% dan indeks bias sebesar 1.46085. Hasil perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada frekuensi 2000 Hz dan waktu PEF 30 detik yang menhasilkan rendemen sebesar 0,49% dan indeks bias sebesar 1,464485. Pengujian e-nose didapatkan hasil yang berbeda yaitu pada sampel 1 dan sampel 2 menghasilkan aroma yang segar, pada sampel 3 menghasilkan aroma yang sedikit segar dan sampel 4 menghasilkan aroma yang tidak segar. Nilai laju ekstraksi transfer massa tertinggi pada frekuensi 2000 Hz yaitu 0.288725278 %/min.