Penilaian Risiko Rantai Pasok pada Ikan Saus Cabe dengan Metode House of Risk (HOR) (Studi Kasus di PT. Koki Indocan Pasuruan)
Main Author: | Kartika, Isniar Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181265/1/Isniar%20Putri%20Kartika.pdf http://repository.ub.ac.id/181265/ |
Daftar Isi:
- Industri olahan ikan merupakan salah satu industri pangan berbasis perikanan yang sedang dikembangkan. Salah satu pengolahan ikan di Indonesia adalah dengan memproduksinya dalam kemasan kaleng. PT. Koki Indocan (Kokin) yang terletak di Kecamatan Pandaan, Pasuruan, merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dalam kemasan kaleng, salah satu produknya adalah ikan saus cabe yang bahan bakunya merupakan ikan sarden. Aktivitas yang dilakukan oleh PT. Kokin dalam mengolah ikan saus cabe tidak terlepas dari kejadian yang tidak direncanakan yang dapat mempengaruhi operasional rantai pasok pada produksi ikan sarden. Risiko yang terjadi tidak dapat dihindari, namun dapat diminimalkan sehingga akibat yang terjadi tidak menimbulkan kerugian yang besar untuk perusahaan. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penilaian risiko pada rantai pasok ikan saus cabe. Penilaian risiko dilakukan untuk mengetahui risiko yang mungkin terjadi sehingga dapat ditentukan solusi yang tepat dalam menangani risiko tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko rantai pasok pada ikan saus cabe di PT. Kokin, melakukan penilaian risiko rantai pasok ikan saus cabe menggunakan metode HOR, serta menentukan strategi yang harus dilakukan untuk menangani risiko rantai pasok pada ikan saus cabe. Identifikasi aktivitas rantai pasok dilakukan menggunakan metode SCOR (Supply Chain Operations Reference). Penilaian risiko kemudian dilakukan menggunakan metode HOR yang terdiri atas dua tahap yaitu HOR fase 1 dan HOR fase 2. HOR fase 1 merupakan fase identifikasi risiko dan agen risiko yang berpotensi timbul kemudian dilakukan perhitungan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) untuk menentukan peringkat dan risk prioritization. HOR fase 2 merupakan fase penanganan risiko. Agen risiko terpilih dari fase pertama dinilai dengan tindakan penanganan atau aksi mitigasi dengan mempertimbangkan tingkat kesulitannya. Responden pada penelitian ini adalah responden pakar yaitu 2 orang dari pihak supplier dan 1 orang dari pihak PT. Kokin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 kejadian risiko dan 12 agen risiko. Agen risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani yaitu agen risiko ketidaksesuaian pelaksanaan prosedur kerja (A12) dengan nilai ARP sebesar 330. Hasil dari perancangan strategi mitigasi diperoleh sebanyak 2 strategi, yaitu melakukan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja secara berkala (PA1) dan sosialisasi SOP kepada tenaga kerja (PA2). Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penilaian implementasi pelaksanaan strategi mitigasi risiko yang diperoleh pada penelitian ini untuk mengatahui apakah strategi mitigasi cukup optimal dalam menghadapi risiko rantai pasok ikan saus cabe di PT. Kokin serta melakukan usulan revisi SOP terkait perbaikan metode kerja di PT. Kokin.