Pemanfaatan Limbah Cair Tahu (Whey) sebagai Bahan Pembuatan Bioplastik
Main Author: | Antonius, Robert |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181262/1/Robert%20Antonius.pdf http://repository.ub.ac.id/181262/ |
Daftar Isi:
- Tahu merupakan produk pangan olahan kedelai yang digemari oleh masyarakat Indonesia dengan minat konsumsi mencapai 7.3 kg/kapita/ tahun. Proses produksi tahu menghasilkan limbah cair (whey) yang seringkali dibuang langsung ke badan sungai dan mencemari lingkungan oleh para pengusaha tahu karena tidak tersedianya fasilitas pengolahan limbah. Whey tahu dapat dimanfaatkan menjadi material murni selulosa nata de soya melalui proses fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Penggunaan selulosa sebagai bahan pembuatan bioplastik memiliki keterbatasan karena sifatnya yang hidrofilik, dan kekuatan mekanik yang rendah. Dalam penelitian digunakan gliserol sebagai plasticizer dan kitosan sebagai penguat alami dalam pembuatan bioplastik dengan metode melt intercalation. Gliserol divariasikan ke dalam 3 taraf yaitu 1.0, 1.5, dan 2.0 ml. Sementara kitosan divariasikan ke dalam 3 taraf yaitu 1.5, 2.3, 3.1 gram. Bioplastik yang dihasilkan selanjutnya dianalisa melalui parameter ketebalan, kuat tarik, perpanjangan putus, elastisitas, dan daya serap air. Analisa statistic dilakukan melalui uji Analysis of Variance (ANOVA) dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (dengan tingkat kepercayaan 95%). Hasil terbaik dari 9 sampel perlakuan bioplastik terdapat pada variasi K2G2 yang memiliki rerata ketebalan 0.056 mm, kuat tarik sebesar 0.1625 kgf/cm2 , perpanjangan putus sebesar 45%, modulus elastisitas sebesar 0.0036 kgf/cm2 , dan daya serap air sebesar 26.08%. Secara umum, melalui uji ANOVA diperoleh kesimpulan yaitu faktor penambahan kitosan, gliserol, dan kombinasi keduanya mempengaruhi hasil karakterisasi parameter uji bioplastik.