Pengaruh Pemberian Air Rebusan Jamur Kuping Hitam (Auricualria polytricha) Terhadap Aktivitas Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT), Serum Glutamic Piruvic Transminase (SGPT) Pada Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Model Hiperkolesterolemia

Main Author: Distira, Luh Ayu Yasendra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181237/1/Luh%20Ayu%20Yasendra%20Distira%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181237/
Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana meningkatnya kadar kolesterol di dalam darah yang melebihi nilai normal. Peningkatan kadar kolesterol dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang menyebabkan kadar LDL teroksidatif dan menimbulkan kerusakan hepar. Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) memiliki kandungan polisakarida dan niasin yang dapat menurunkan serum kolesterol total, trigliserida dan LDL. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari pemberian terapi air rebusan jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) terhadap aktivitas SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) model hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar dengan umur 8 – 10 minggu dan berat badan 150 – 200 g yang dikelompokkan menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok yang diberi terapi air rebusan jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dengan dosis 50mg/200gBB, 100mg/200gBB, dan 150mg/200gBB. Variabel yang diamati adalah aktivitas SGOT dan SGPT yang dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan menggunakan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan (p<0,05). Pemberian terapi air rebusan jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) pada kondisi hiperkolesterolemia dapat menurunkan aktivitas SGOT dan SGPT. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian terapi air rebusan jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) 100 mg/200gBB merupakan dosis terbaik dalam menurunkan aktivitas SGOT dan SGPT.