Analisis dan Strategi Mitigasi Risiko Produksi Keripik Tempe (Studi Kasus di Usaha Keripik Tempe Putra Ridhlo, Malang)
Main Author: | Nurhida, Iqbal Fauzy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181200/1/Iqbal%20Fauzy%20Nurhida.pdf http://repository.ub.ac.id/181200/ |
Daftar Isi:
- Industri keripik tempe berperan besar dalam perekonomian rakyat seperti halnya di Kampung Sanan. Kampung Sanan merupakan kawasan industri kecil di Kota Malang. Salah satunya Usaha Putra Ridhlo yang didirikan oleh Bapak Khosem Sasmito pada tahun 2000. Usaha tersebut dijalankan oleh 4 tenaga kerja dengan kapasitas 70-300kg/produksi. Tahun 2005 Putra Ridhlo mengalami beberapa perubahan dari tenaga kerja, kapasitas produksi dan label produk (Putra Ridhlo & Zaskia). Usaha tersebut menggunakan satu label produk (Putra Ridhlo) di tahun 2017 sampai sekarang. Variasi kapasitas produksi mulai dari 70- 300kg tempe per hari atau 700-3000 bungkus per hari. Kejadian tersebut mengindikasikan bahwa usaha memiliki risiko produksi, yang akan mempengaruhi keberlanjutan Usaha. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi risiko produksi, mengetahui risiko yang harus ditangani dan merumuskan strategi mitigasi risiko yang dapat dilakukan oleh Usaha Putra Ridhlo. Penelitian ini menggunakan metode fuzzy FMEA dan metode fuzzy AHP. Metode fuzzy FMEA digunakan untuk menentukan prioritas risiko tertinggi yang akan ditangani. Metode fuzzy AHP digunakan untuk mengetahui bobot strategi mitigasi risiko untuk mengatasi risiko pada Usaha Putra Ridhlo. Pengumpulan data kuesioner yang digunakan yaitu 4 responden ahli yang terdiri dari 2 pemilik, 1 pekerja dan 1 pelaku usaha keripik tempe. Hasil penelitian ini menunjukkan 11 risiko pada Usaha Putra Ridhlo. Terdapat tiga risiko yang memiliki nilai FRPN tertinggi. Ketiga strategi mitigasi untuk tiap risiko yang ditentukan kemudian menghitung untuk mencapai nilai bobot, nilai bobot tertinggi akan diimplementasikan sebagai strategi prioritas Usaha Putra Ridhlo untuk menangani risiko tersebut. Ketiga risiko tersebut adalah pengembalian produk, kerusakan mesin dan peralatan dan permintaan tidak pasti, yang memiliki nilai bobot masing-masing 6,18; 6,04; dan 5,38. Terdapat tiga strategi mitigasi masing-masing yaitu pelatihan tenaga kerja (SDM) dengan nilai 0,413, perawatan mesin dan peralatan secara rutin dengan nilai 0,378 dan promosi produk dengan nilai 0,425. Saran yang diberikan untuk Usaha Putra Ridhlo adalah melakukan kegiatan promosi melalui berbagai media, perawatan mesin & peralatan secara rutin dan mengembangkan kompetensi tenaga kerja melalui kegiatan pelatihan.