Estimasi Daya Tampung Beban Pencemaran dan Status Pencemaran Air Sungai Brantas Kota Malang dengan Metode Qual2E
Main Author: | Luthfiyana, Hana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181191/1/Hana%20Luthfiyana.pdf http://repository.ub.ac.id/181191/ |
Daftar Isi:
- Sungai Brantas adalah salah satu sungai di Indonesia yang berada di Jawa Timur. Kota Malang adalah salah satu kota yang dilintasi oleh Sungai Brantas. Kepadatan penduduk Kota Malang yang meningkat setiap tahunnya dapat mempengaruhi kualitas dari Sungai Brantas. Pemantauan kualitas air Sungai Brantas perlu dilakukan guna mengetahui Indeks Kualitas Air (IKA) yang ada. Pemantauan kualitas air dan penentuan daya tampung beban pencemaran sebagai upaya pengelolaan kualitas air dapat menggunakan model Qual2E. Metode atau pemodelan dengan Qual2E adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk pemodelan pencemaran sungai yang dapat digunakan untuk mensimulasikan indikator pencemar sepanjang aliran sungai. Berdasarkan fungsi aplikasi Qual2E, dapat digunakan sebagai metode atau pemodelan untuk melakukan pemantauan kualitas air dan penentuan daya tampung beban pencemaran sebagai upaya pengelolaan kualitas air. Hal ini selanjutnya akan menghasilkan keluaran berupa hasil penentuan kualitas air dan penentuan beban pencemaran dari Sungai Brantas Kota Malang sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu untuk mengidentifikasi sumber pencemaran di sepanjang Sungai Brantas Kota Malang, menentukan kualitas air dan status pencemaran yang ada di Sungai Brantas Kota Malang, menentukan jumlah beban pencemaran yang diterima oleh Sungai Brantas Kota Malang menggunakan model Qual2E dan menentukan daya tampung pencemaran Sungai Brantas Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode grab sampling, lalu pemodelan pencemaran menggunakan aplikasi Qual2E dan menggunakan metode IDW (Inverse Distance Weighted) untuk penggambaran dari hasil yang didapat. Selanjutnya dilakukan pengujian validasi dan realibilitas dimana validasi menggunakan koefisien determinansi dan realibilitas menggunakan MRE (Mean Relative Error). Hasil dari indeks pencemaran menunjukkan bahwa titik pengambilan 6 yang terletak di Kecamatan Blimbing yang berada dekat dengan kawasan industri memiliki status pencemaran tertinggi. Beban pencemaran yang dihasilkan menunjukkan bahwa pada titik 6 dan 9 memiliki beban pencemaran yang melebihi daya tampung. Hasil simulasi dengan model Qual2E dilakukan pada parameter BOD dan DO dimana hasil yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan hasil lapang yang didapatkan dan hasil validasi yang dilakukan yaitu model Qual2E dapat diterima dengan nilai R2 pada BOD sebesar 0,81 dan DO sebesar 0,64. Berdasarkan penggambaran menggunakan metode IDW, didapatkan bahwa lokasi yang terpapar pencemaran paling tinggi terdapat pada Kecamatan Blimbing