Uji Antifungi Lima Ekstrak Tanaman Sebagai Fungisida Nabati Terhadap Penyakit Busuk Batang (Sclerotium Rolfsii Sacc.) Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogea L.)

Main Author: Prasetyorini, Intan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181175/1/Intan%20Prasetyorini%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181175/
Daftar Isi:
  • Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan komoditas kacang-kacangan kedua terpenting di Indonesia. Produksi kacang tanah di Indonesia pada rentang tahun 2013 hingga 2015 secara terus menerus mengalami penurunan. Patogen Sclerotium rolfsii menjadi salah satu penyebab penurunan produksi kacang tanah di Indonesia. Peningkatan penggunaan fungisida sintetik di Indonesia yang terjadi hingga mencapai lebih dari 10 – 20% per tahun, akhirnya mendorong Pemerintah Indonesia akhirnya mengeluarkan kebijakan nasional melalui program Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang memanfaatkan pestisida nabati dan agens pengendalian hayati. Penelitian mengenai fungisida nabati dari ekstrak bawang putih, lengkuas, daun sirih, dan ekstrak daun cengkeh terhadap beberapa jamur pantogen telah banyak dilakukan, namun informasi mengenai pengaruhnya terhadap pantogen S. rolfsii masih terbatas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak serai wangi, lengkuas, bawang putih, sirih dan cengkeh dalam menekan S. rolfsii dan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan yang paling berpengaruh dalam menekan S. rolfsii. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2018 hingga bulan Januari 2019 di Laboraturium Penyakit Tumbuhan, Laboraturium Toksikologi Pestisida Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan selama penelitian adalah pisau, telenan, kamera, penggaris, timbangan analitik, blender, pinset, kompor, cutter, Erlenmeyer, botol fial, beaker glass, shaker, vacum rotary evaporator, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), autoclave, cork borer, jarum ose, bunsen, handsprayer, cawan petri dan gelas ukur. Bahan yang digunakan adalah bagian batang kacang tanah yang terserang penyakit busuk batang, Potato Dextrose Agar (PDA), spirtus, alkohol, kapas, tissue steril, akuades, daun sirih, lengkuas, cengkeh, serai wangi, bawang putih, kertas label, plastik wrap, alumunium foil, alkohol 70%, alkohol 96%, etanol 96%, khlorox dan kertas saring. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 pelakuan dan 4 ulangan. Aplikasi ekstrak nabati terhadap jamur patogen Sclerotium rolfsii menggunakan metode Food Poison Technique di media tumbuh Potato Dextrose Agar (PDA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan jamur patogen S. rolfsii yang terhambat terlihat dari perbedaan diameter jamur, persentase daya hambat serta berat kering miselium. Semakin tinggi kemampuan penghambatan maka semakin kecil diameter jamur patogen S. rolfsii dan semakin rendah berat kering miseliumnya. Penambahan ekstrak tanaman bawang putih, sirih dan cengkeh pada konsentrasi 3% mampu mengambat pertumbuhan jamur patogen S. rolfsii sebesar 100% sedangkan tingkat penghambatan terendah adalah pada penambahan ekstrak lengkuas yaitu sebesar 68.13%.