Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Implementasinya di Jawa Timur: Aspek Fisiografi
Main Author: | Kadafi, Alfian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181163/1/Alfian%20Kadafi%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181163/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia bawang putih banyak diminati karenadigunakan sebagai bahan penyedap masakan dan obat.Kebutuhan bawang putih semakin meningkat, namunkondisi fisiografi kurang optimum menyebabkan produksi bawang putih tidak optimum.Pada daerah sentra bawang putih masih banyak ditemukan lahan yang memiliki kelerengan terjal, tidak memperhatikan arah lereng dan elevasi yang kurang sesuai, selain itu teknologi budidaya yang digunakan belum mampu untuk meningkatkan hasil produksi.Kelas kesesuian lahan yang sudah ada kurang sesuai untuk diterapkan pada daerah sentra bawang putih.Kegiatan evaluasi lahan aspek fisiografibertujuan untuk memodifikasi kelas kesesuaian lahan tanaman bawang putih Ritung et al.,(2007) dan mengetahui faktor pembatas lahan serta penentuan teknologi bagi para petani sehingga dapat meningkatkan hasil produksi bawang putih. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo sebagai tempat pengembangan kriteria kesesuaian lahan, selain itu ada empat kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Pujon dan Ngantang, Kabupaten Malang;Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan yang berfungsi sebagai uji validasi kriteria yang telah dikembangkan. Karakteristik lahan yang diamati elevasi, kelerengan dan arah lereng. Tahapan penelitian dimulai dari pembuatan satuan peta lahan (SPL) yang tersusun dari peta geologi, peta bentuk lahan dan peta posisi lereng, setelah itu penentuan titik sesuai peta SPL, pengambilan data lapangan, pengolahan data dan modifikasi kelas kesesuaian lahan Ritung et al., (2007). Proses pengelolahan data aspek fisiografidari uji korelasi dan regresi didapatkan hanya parameter kelerengan yang dapat dibuat kriteria kesesuaian lahan. Berdasarkan proyeksi perpotongan dari persamaan Y = 0,0032 + 0,6988X diperoleh 3 kelas kesesuian lahan yaitu S1, S2 dan S3 yang memiliki nilai kelerengan S1 = <30%, S2 = 30%- 93%, dan S3 = >93%. Untuk penentuan kelas potensi produksi berdasarkan uji regresi berganda (stepwise) dari semua kriteria lahan yang diamati tim bawang putih, didapatkan persamaan Y = A + BX1 + CX2 +..........+ GX6, dengan parameter yang berpengaruh yaitu berat isi (BI), stabilitas agregat, batuan permukaan, kelerengan dan unsur hara nitrogen (N). Langkah selanjutnya adalah uji validasi antara kriteria kesesuaian lahan dengan potensi produksi, didapatnya persamaan Y = 0.8963x - 0.0111, mengartikan bahwa hasil Ttest kelas kriteria lahan modifikasi dengan potensi produksi tidak berbeda nyata dan dapat diterapkan.