Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Produksi Tikar Mendong (Studi Kasus Kelompok Umkm Kerajinan Tikar Mendong, Desa Blayu, Kabupaten Malang)
Main Author: | Aisyah, Ismi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181162/1/ISMI%20AISYAH%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/181162/ |
Daftar Isi:
- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan unit usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Malang, jumlah UMKM pada tahun 2017 sebanyak 418.860 unit yang terdiri dari berbagai sektor seperti kerajinan, jasa, makanan olahan, dan konveksi. Pada sektor kerajinan UMKM yang berpotensi dikembangkan salah satunya UMKM kerajinan tikar mendong di Desa Blayu, Kecamatan Wajak. Kondisi UMKM tersebut cenderung stabil, hal ini disebabkan karena UMKM kerajinan tikar mendong belum menerapkan strategi yang tepat untuk mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan alternatif strategi dan memilih prioritas strategi yang tepat untuk pengembangan usaha kerajinan tikar mendong di Desa Blayu, Kecamatan Wajak. Metode yang digunakan yaitu analisis SWOT dan metode QSPM. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan alternatif strategi, sedangkan metode QSPM digunakan untuk menentukan prioritas strategi pada UMKM kerajinan tikar mendong. Variabel yang digunakan yaitu variabel internal dan eksternal. Variabel internal meliputi sumber daya manusia, keuangan, produksi, produk dan pemasaran. Variabel eksternal meliputi pemerintah, pemasok, pesaing, konsumen dan lingkungan. Responden pada penelitian ini terdiri dari 5 responden yaitu 3 pengrajin tikar mendong, 1 Ketua Bidang Agro Disperindag Kabupaten Malang, dan 1 Dosen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Hasil penelitian menunjukkan nilai skor matriks IFE sebesar 2,782 dan nilai skor matriks EFE sebesar 2,492. Analisa matriks IE menunjukkan bahwa UMKM kerajinan tikar mendong berada pada sel V (hold and maintain) dengan strategi yang umum diterapkan yaitu penetrasi pasar danvii pengembangan produk. Analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi. Berdasarkan matriks QSPM, prioritas strategi yang dapat diterapkan yaitu melakukan pengembangan produk dengan TAS sebesar 5,947, membangun penguatan kelompok untuk menjamin kualitas dan harga produk dengan TAS sebesar 5,526, serta membangun manajemen rantai pasok produk dengan baik dengan nilai TAS sebesar 5,435.