Analisis Postur Kerja Pada Proses Produksi Susu Pasteurisasi Dengan Menggunakan Metode Owas Dan Reba (Studi Kasus Di Cv. Cita Nasional – Salatiga)

Main Author: Hutasuhut, Raisah Rahma
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/181161/1/RAISAH%20RAHMA%20HUTASUHUT%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/181161/
Daftar Isi:
  • CV Cita Nasional merupakan industri pengolahan susu dari peternakan rakyat untuk diolah menjadi susu pasteurisasi. Proses produksi susu pasteurisasi meliputi pencampuran, homogenisasi, pasteurisasi, pendinginan dan pengemasan. Proses produksi dilakukan secara semi otomatis, dimana secara teknis masih dibantu tenaga manusia sebanyak 138 orang. Postur kerja pekerja harus diperhatikan tingkat keamanan dan kenyamanan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pada proses pencampuran dan pengemasan terdapat beberapa postur kerja yang kurang baik, seperti duduk, membungkuk, kaki menekuk, pergelangan tangan menekuk, meregangkan kaki, dan mengangkat beban berat dapat menyebabkan kelelahan kerja, karena dilakukan secara berulang dengan fasilitas yang tidak sesuai dalam waktu 7 - 8 jam perhari selama satu bulan kerja. Postur kerja seperti ini dapat berpotensi terjadinya gangguan kesehatan seperti keluhan Musculoskeletas Disorser (MSDs). Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan analisis dan identifikasi terhadap postur kerja pekerja pada saat melakukan aktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta membandingkan tingkat risiko yang diakibatkan oleh postur kerja yang tidak sesuai berdasarkan dua metode yang digunakan. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis postur kerja pada penelitian ini adalah OWAS dan REBA. Metode OWAS digunakan untuk menganalisa sikap kerja yang meliputi bagian tubuh seperti punggung, lengan, kaki dan beban berat yang kemudian diklasifikasikan menjadi kategoriix 1,2,3 dan 4. Metode REBA digunakan untuk menganalisis pergerakan tubuh secara lebih detail dengan mengidentifikasi sudut yang dibentuk oleh postur tubuh saat bekerja, coupling, beban kerja dan aktivitas yang kemudian diklasifikasikan menjadi lima level tingkat risiko saat bekerja. Responden penelitian ini sebanyak 54 tenaga kerja yang akan mengisi kuisioner Nordic Body Map (NBM). Berdasarkan penyebaran kuisioner NBM menunjukkan bahwa pekerja yang banyak mengalami keluhan pada bagian punggung, tangan dan kaki. Berdasarkan analisis OWAS terdapat 14.28% kegiatan termasuk kategori tidak berbahaya dan tidak perlu perbaikan, sebanyak 57.14% kegiatan termasuk kategori sedikit berbahaya dan perlu perbaikan di masa yang akan datang, serta sebanyak 28.57% kegiatan termasuk kategori berbahaya dan perlu perbaikan segera mungkin. Hasil pada REBA menunjukkan bahwa 14.28% kegiatan memiliki tingkat risiko rendah dan mungkin perlu tindakan perbaikan, sebanyak 42.85% kegiatan memiliki tingkat risiko sedang yang perlu dilakukan tindakan perbaikan, serta sebanyak 42.85% kegiatan memiliki tingkat risiko tinggi dan perlu perbaikan saat ini. Kedua metode tersebut menghasilkan hasil yang relatif sama untuk masing-masing kegiatan pada proses produksi susu pasteurisasi di CV. Cita Nasional