Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Implementasinya Di Jawa Timur: Sifat Fisik Tanah
Main Author: | Al Dutapamungkas, Dhino |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/181159/1/Dhino%20Al%20Dutapamungkas%20-%20Copy.pdf http://repository.ub.ac.id/181159/ |
Daftar Isi:
- Tingkat konsumsi masyarakat terhadap bawang putih cukup tinggi, akan tetapi tidak sebanding dengan produktivitas bawang putih dalam negeri. Hal ini menyebabkan besarnya impor bawang putih. Pada hal ini diperlukan upaya meningkatkan produksi tanaman untuk mengurangi impor. Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman dapat dilakukan dengan dua hal yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi. Upaya ini diperlukan adanya evaluasi kesesuaian lahan agar mengetahui lahan yang sesuai untuk ditanami bawang putih. Permasalahan selanjutnya timbul dikarenakan kriteria penilaian kesesuaian lahan yang ada hanya bersifat umum. Hal ini diperlukan kriteria kesesuaian lahan baru spesifik lokasi untuk modifikasi kriteria kesesuaian lahan yang telah ada. Pada penelitian ini dilakukan penyusunan kriteria baru berdasarkan karakteristik lahan yaitu sifat fisik tanah. Sifat fisik tanah mempengaruhi produksi tanaman yaitu pada media perakaran dalam mendukung tanaman untuk menyerap hara. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo Kecamatan Bumiaji (Kota Batu), Kecamatan Tosari (Kabupaten Pasuruan), Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang (Kabupaten Malang) pada Bulan Oktober 2018 hingga Januari 2019. Kegiatan penelitian di Kecamatan Sukapura dilakukan untuk pengembangan kriteria kesesuaian lahan, sedangkan pada kecamatan lain diperuntukkan sebagai daerah validasi. Metode Penelitian yang dilakukan yaitu metode survei dengan lima parameter. Lima parameter tersebut adalah produksi tanaman dan sifat fisik tanah (berat isi, porositas, permeabilitas, dan stabilitas agregat). Analisis untuk penyusunan kriteria baru menggunakan metode Boundary Line melalui analisis korelasi dan regresi. Selanjutnya, melalui data seluruh parameter dari peneliti lain dilakukan pendugaan potensi produksi sekaligus uji akurasi kriteria kesesuaian lahan secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang memiliki hubungan kuat dengan produksi yaitu berat isi dan porositas. Kelas kriteria yang didapatkan yaitu sangat sesuai (S1), sesuai (S2), dan sesuai marginal (S3). Kriteria baru berdasarkan sifat fisik tanah yang telah disusun dapat digunakan sebagai kriteria tambahan untuk modifikasi kesesuaian lahan. Hasil pencocokan kriteria modifikasi dengan nilai karakteristik lahan diperoleh 26 kelas kesesuaian lahan. Faktor pembatas terberat yaitu suhu dan pengolahan lahan. Pendugaan potensi produksi diperoleh empat kelas yaitu sangat sesuai, sesuai, sesuai marginal dan tidak sesuai. kecamatan terluas pada kelas potensi produksi sangat sesuai yaitu Kecamatan Tosari. Kriteria kesesuaian lahan yang disusun hanya dapat diterapkan pada daerah penelitian dan belum dapat diterapkan pada daerah lain. Hal ini dikarenakan masing-masing daerah memiliki karakteristik lahan yang berbeda-beda.